June 28, 2008

The Zahir And Me


Pernah denger kan "Petuah Bijak" :
"Bergaulah dengan penjual parfum, hingga engkau tertular wanginya"

As I told before...
Setelah kelar Zahir... there are so many things that I'd learned...

Salah satunya, saya lupa gimana persisnya...
Waktu saya coba buka2 buat contekan... ga ketemu2...
Tapi, kira2 gini...

Dua orang pemadam kebakaran yang baru selesai bertugas.
Yang satu bermuka penuh asap, yang lain bersih tak bernoda.
Ketika keduanya beristirahat di sebuah sungai.
Yang manakah yang akan membasuh wajah??? J
awabnya ...
Yang berwajah bersih...
Kenapa???
Karena ketika ia melihat muka kawannya yang penuh noda, tentulah ia mengira kalau mukanya juga kotor.
Demikian pula yang lain, sebaliknya.
Merasa sudah bersih, hingga tak perlulah ia membasuh wajahnya.

Hmmm...
Aduuuhhh... saya ga bawa contekan, jadi kalimatnya terasa kurang puitis dan berbobot ....maafkan!

Menurut saya, keduanya dalem dan bermakna tinggi.
Tapi, kontras dan agak bertolak belakang.

Petuah pertama...
Ga salah dong bergaul ama orang2 yang beriman.
Tiap hari shalat 5 waktu berjamaah (tentu diawali dan diakhiri shalat rawatib), Tadaruzan barang 1-2 Juz, di waktu senggang diskusi Ayat2 Qur'an dan Hadits, dan sambil nunggu beduk buka puasa sunah, dengerin murrotal. (percaya ga percaya kan saya bisa menuliskan kalimat2 ituh??? hihihih....)
Laen kata, menurut Aa' Gym mah... menjaga hati.
Atau, istilahnya bang Opick... Tombo Ati (kapan tahun kemaren, ni lagu jadi sontrek wajib pas bulan Ramadhan... bikin adem....)
Tapi, di dalam benak saya...

Kenapa sekarang yang kejadian malah gini....
Orang-orang berkumpul... mendeklarasikan sebuah organisasi.
Dengan pentolan yang "merasa" berilmu agama tinggi.
(Saya kira) banyak hapal ayat2 dari kitab suci...
Berpuasa sunah hampir tak pernah henti... (walau saya kadang bertanya2, sering puasa kok lingkar perutnya tetap seperti pejabat tinggi negri ini??? waktu berbuka habis berapa porsi???)
Yang gabung dan ikut berkongsi...
Serta merta merasa berhak jadi pihak yang mengadili.

Agh....
Emang sih, semangat Amar Ma'ruf Nahi Munkar.
Tapi, bukannya kebenaran tak seharusnya ditegakkan melalui kekerasan?


Ighhh...kayanya telat yah saya beropini masalah ini.
Cuma, yagh emang saya baru selesai membaca Zahir dan mulai sedikit terinspirasi.
Igh...cape sendiri mikir kalimat-kalimat yang ber-rima.
Intinya sih...
Kalo dari yang saya tangkep dari The Zahir...

(Kadang) tak ada salahnya melihat dan sedikit memahami kehidupan dari berbagai sisi dan sudut pandang.
Bahkan dari sudut pandang seorang bajingan. (Loh...kok jadi ber-rima lagi???hihiiihi...ga sengaja...tapi kedengerannya enak aja....)

Jadi orang yang lebih baik. That's the point.
Tapi standar kebaikan dan kebenaran buat orang2 di Indonesia, siapa yang berhak menentukan?
Kalo saya lihat sih... sekarang, kebenaran ada di tangan mayoritas, atau yang punya kekuatan...

Cape juga sih, keliatannya ga pernah bisa rukun.
Tiap hari ada aja berita tawuran, demo mahasiswa (KAUM INTELEKTUAL!!!) tapi ujungnya bakar2an, blokade jalan, bakar2 ban. Padahal, kalo saja dengan kekerasan bisa menyelesaikan permasalahan. Harusnya, Indonesia udah maju dari kapan tahun... tapi liat sekarang? NGGAK KAN!!!!

Igh...kenapa juga saya jadi sewot....
Gak lah....
Saya mah ga mau ikut2an ngejudge... siapa bener-siapa salah!
Semua orang pasti maunya Indonesia jadi negeri yang aman makmur, damai, sentosa....
Tapi, kalo sedikit2 bakar dan lempar... kapan majunya?

Damai ajah yuuukkkk....
Kan adem ngeliatnya kalo polisi ama mahasiswa ga usah berdiri di barisan yang saling berhadapan... toh sama2 ingin ada perbaikan...
Sama2 di rumah ada yang nungguin, jangan sampe jadi korban.

Balik ke Zahir...
Buat saya.
Kayanya saya masih harus banyak2 membasuh muka saya sendiri.
Dan memperbaiki diri.

Satu lagi...
Yang paling saya ingin setelah membaca The Zahir
Someday,.... Someone comes to me, and saying...
"Hunny.... You are my Zahir"....a.k.a.
"Sayang.... kamulah Zahir-ku"....
ighhh... pengeeennnn!!!! hihihhi... ujungnya kok ga nyambung yah???
Aghh...maksa dikit gapapa toh... ga ada yang terluka juga!

0 toyoran: