June 10, 2008

The Zahir

Judul buku : The Zahir
Penulis : Paulo Coelho
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 440 halaman
Harga : 40k-an
Nilai : 5/5... :)





Ni buku adalah buku favorit temen saya.
Ms. Lch, "Istri" nomat saya waktu jaman kuliah.
Sekarang sama2 udah kerja, ternyata calon suaminya orang Sidoarjo juga...
Dulu, (sebelum dia berangkat PTT ke Biak), kadang kalo lagi kunjungan ke calon mertua... dia malah jalan ber2 sama sayah...-secara calon suaminya masih belom kelar studinya-...(pernah digosipin selingkuh sama saya juga...gubragggg!!!)

Balik ke "The Zahir", sudah lama saya tahu kalo ni buku adalah buku favorit dia.
Pernah tanya, sebagus apa sih???
Cuma dibilang, pokoknya bagussss....Ighhh...
Emang sih, saya juga paling bete kalo ada orang cerita buku bagus, egh...tapi jatuhnya malah jadi spoiler gitu...
Tapi saya masih menunda beli ni buku, sering tergoda beli buku lain yang lebih "ringan".
Buku Paulo Coelho kedua yang saya punya setelah "The Alchemist" (buku tipis yang bener2 membuat saya ga abis pikir, cerita sederhana yang bertabur kalimat "tinggi").

The Zahir.
Di awal buku dijelasin...
"Menurut pengarang JorgeLuis Borges, ide mengenai Zahir berasal dari tradisi Islam dan dipekirakan muncul pada sekitar abad delapan belas. Zahir, dalam bahasa Arab, berarti terlihat, ada, tak mungkin diabaikan. Zahir adalah seseorang atau sesuatu yang sekali kita mengadakan kontak dengannya atau dengan itu, lambat laun memenuhi seluruh pikiran kita, sampai kita tak bisa berpikir tentang hal-hal lain. Keadaan itu bisa dianggap sebagai tingkat kesucian atau kegilaan."

Dalem kan....

Dari awal emang saya harus mempersiapkan otak saya untuk bekerja extra untuk bisa bener2 menikmati jalan cerita...
Ga susah sih.... tapi ya itu, dalem bangetttt.....

Jalan ceritanya sebenernya simple ajah, tentang penulis yang ditinggalkan istrinya -wartawan perang- dan menjalani hari2nya dengan pertanyaan2 tentang penyebabnya.
Di alur yang kadang disisipi flashback, percakapan yang dalam, tentang kehidupan, makna kebahagiaan, dan tentu saja,...cinta.

Meski dicetak dengan font yang cukup besar, buku setebel 440 halaman ini baru saya rampungkan dalam waktu 1,5 bulan. Lama amat yah!!!
Karena untuk membaca buku ini, saya harus bener2 mencernanya pelan2... 3-4 halaman...ketiduran...hehehe.

Bukan karena membosankan, tapi emang kondisi saya waktu baca ini buku selalu dalam keadaan tiduran, udah malem pula... jadi, yah... begitulah.

Di dalam satu buku ini, saya berkali2 terpukau (heheh...kata itu masih dipake ga sih???). Kalimat2 indah yang jenius.
Karakter penulis yang tidak disebut namanya (Paulo Coelho sendiri???), walau dalam ke-bergelimangan harta-nya, menurut saya, ga membuatnya jadi manusia sempurna. Justru ada kesederhanaan, yang membuatnya tetap berpijak pada realita.

Dibanding karakter Fahri (lagi2 Ayat2 Cinta!!! heheh, bukan berarti saya ga suka AAC loh!), yang diceritakan seorang yang bersahaja, tapi, hapal qur'an, digandrungi 4 cewek, hobbynya diskusi tafsir, membuat saya, dan dan kayanya lelaki lainnya merasa terintimidasi (saya cong sih...heheh, tapi tetep ajah...).

Salah satu bagian yang membuat saya kagum ama Paulo, salah satunya adalah waktu sang penulis, dalam pertemuan di Restoran Armenia, mengemukakan fakta tentang jarak rel kereta, dan hubungannya dengan cinta... ahhh.....

Satu quote terindah (menurut saya) di buku ini....
"Menurut kata-kata seorang bijak Persia: Cinta adalah penyakit yang tak seorang pun ingin bebas darinya. Mereka yang tertular tak ingin sembuh, dan mereka yang menderita tak ingin diobati."...ahhhhhh....

Juga tentang Acomodador.... untuk ini, memberi saya inspirasi untuk postingan berikutnya.

Yah, di dalam buku ini saya belajar banyak.
Bahkan, di bagian akhir, saya hampir harus menahan untuk tidak menitikkan air mata.... (hihihi, cong banget!!!!)

Saya kasih 5 bintang, atas kecerdasan Paulo Coelho merangkai kalimat yang berkali kali membuat saya....ahhhhhh.... :)

2 toyoran:

Hidden Closet said...

thae zahir sama the alchemist dua2nya jadi teman perjalanan saya waktu pulkam
saya yang flightphobia waktu baca buku ini di pesawat jadi makin stress gara2 bahasanya sangat filsafat T_T

ogah baca paulo coelho lagi (kecuali ada yg mo minjemin hihih...)

Manusia Bodoh said...

Bahasa filsafat???
hmmm...

Kalo buat saya... bahasanya emang ga biasa...tapi bisa dimengerti kok... ga terlalu mengawang2...

Suka apa enggak, itu mah selera sih...

Emang ni buku agak "berat"...