October 07, 2009

Trying To Understand...

Baru keingetan apa yang mau saya lanjutin ketik tadi malem,...secara... kebawa mimpi...
Aneh memang...

Masih nyambung tentang obrolan saya dengan temen pere satu itu...
Doi sempet nanya...

"Emang kamu ga niat nikah???"
"Masa gag bakalan nikah selamanya???"

So klise, bukan...
Just like everyone...
Laki seumuran saya (means mature...OLD enough!), with job, sudah saatnya melangkah satu tahap lebih maju, yaitu NIKAH.

So klise...
Buat tiap cong, selalu jadi masalah BESAR,...ketika keluarga udah mulai merongrong dengan pertanyaan satu itu...

" Kapan nikah???"

"Pacar kamu sekarang siapa??? Mbok dibawa ke rumah!!!"

"Rencana meritnya kapan?"

"Kayaknya umur kamu udah cukup untuk mikirin mulai berkeluarga...Kapan???"

GYAAAAA......

Kemaren, nyampe rumah dengan bersepeda-motor... selama 8 jam perjalanan.
Baru juga selesai mandi, sambil makan malem...
Udah ditanyain...
"Sama Mbak D itu gimana?"

Wekkkssssss....
Makannya, selama mudik kemaren, di rumah paling cuma sehari-dua, terus ngabur... ngumpul-ngumpul ama temen-temen kuliah, sempet nakal juga sekali di Jogja...xixixixi...

Udah gag perjaka lagi dehhhhh... (B*I*T*C*H!)

Setelah perbincangan (halah!) saya dengan nyonyasepatu, sedikit banyak, terpikir juga...whatsoever...

Melenceng dikit...
Kemaren, sempat reunian sama temen-temen SMA, gag dinyana, udah 10 tahun kita pisah...

Dan yang namanya reuni, temen-temen udah berubah wujud dan status...
Yang dulunya kuruuuuussss... begitu dah nikah, kok jadi njebluk!!! xixixi
Yang ternyata dapet temen sekelas juga ada...udah berkembang biak, dua ekor hasilnya...

Dan, seperti biasa, yang jomblo selalu jadi sasaran...

Setelah parade merit people cerita-cerita di depan, dengan cerita klise-nya itu...
Dijejerlah kita para Jombloers di depan forum, it was kinda rude, but, what could I do??... dan ketika ditanya,

"Apa alesan menjomblo???"

GELO!!!!

Pengin rasanya gali lubang terus ngubur diri selama 10 hari...
Atau melarikan diri sambil koprol sepanjang jalan (lebay memang!).

Dan ditarget, paling lamabat 10-10-2010 kudu udah bawa gandengan...
HMMM...

Me as a Bitchy-cong-tukang-ngomel pasti udah ngedumel-dumel gag jelas...
Tapi, as I grow older...
I think more...

I try to understand, why do they care???
Padahal bukan urusannya juga toh...

I try to understand,...
Mungkin mereka juga ingin saya untuk merasakan bahagia, seperti yang mereka rasa (or at least, ... they think they do!)
Dengan menikah, sesorang memiliki pasangan untuk berbagi...
Menjalani hidup bersama-sama, dengan melihat satu tujuan ke depan...
Melewati hari dengan seseorang yang dicintai...

Tidak sendiri lagi.

Tapi mereka kan gag tahu, mungkin semua itu berlaku, HANYA BUAT PARA STRAIGHT!!!

Saya percaya, semua orang yang ngojok-ngojokin saya untuk menikah, orang tua, temen-temen dekat, bahkan sebagian besar masyarakat, adalah orang-orang baik...
In a broader aspect...
Saya juga percaya, orang-orang yang menganggap "Menjadi Gay adalah DOSA", somehow... mereka juga orang-orang baik....
In other words, they are just being optimist...
Bahkan gag jarang, memberi solusi...
Buat para gay, untuk menikah... "kembali" kepada fitrahnya... sebagai lelaki "sejati"...

Kalo dulu saya sempet mencak-mencak, sedikit esssmmossshi...kok mereka gag bisa-gag mau ngerti...
Bahkan sedikit menyalahkan keadaan...

Tapi, sekarang, saya mencoba untuk mengerti...
Dan berbaik sangka...
Kalo mereka juga menginginkan sesuatu yang mereka kira "baik" buat saya (at least, sesuai buat standar kebahagian mereka).

Cuma satu yang saya ingin nyatain di sini....

REALLY???

Kalo menikah adalah jalan yang setiap Cong harus ambil????

Seriously???

Dengan menikah, jalan kehidupan para Gay, jadi lebih baik???

Mari, saya ajak melihat dari kaca mata saya, bagaimana bila misalnya seorang Cong harus berkeluarga.

Sebagian besar, cong yang menikah, ... saya kira, karena tekanan keluarga, masyarakat, atau karena sebab lain, profesi misalnya...
Or at least, keinginan untuk "menyembunyikan" jati diri, dan menolak mengakui hati... di balik "Topeng" Pernikahan...

Yah...sebutlah, beberapa success-stories, tentang "mantan" gay yang akhirnya bisa berhasil membangun keluarga yang bahagia. (Meski saya sih percaya, gag ada yang namanya "mantan" gay...once u're gay, you're gay for the rest of your life, doesn't matter if U're even married!)

Lagian, it's not only about the men.
What about the woman???

Tentu, an optimist wud say...
It's a great thing to "help" a gay to solve his "problem", by marrying him...
Bahkan, dari segi religi, katanya bisa dijadikan ladang pahala.
Good for her... for him as well...

Tapi, wouldn't it be nice when a marriage was built on a pure love beetwen two people...
Tanpa rasa terpaksa...
Atau, dusta???

Wouldn't it become a better marriage, if the husband, really do love his wife, have passion with... or even crazy about her...
Tidakkah sang wanita akan lebih berbahagia, menjalani pernikahan bersama suami yang mencintainya, sebagai seorang wanita... secara tulus... dan utuh...
Bukan seorang suami yang "berusaha" keras menerimanya sebagai pendamping hidup... dan masih memikirkan orang lain ketika bercinta... apalagi orang lain itu adalah seorang pria???
Seorang temen saya bertanya,...

"Emang gag bisa "ng*c*ng" kalo sama cewek???"

Jadi inget seorang sahabat cong yang pernah berniat untuk "coba-coba" ama "penjaja sex profesional".

For me, it's not only about sex....

Bahkan, some part of me refused to "try" or even forbid to take an experiment on women...
Mostly becoz... I respect them...

Itulah juga sebabnya, saya gag pernah bisa mencoba-coba untuk menjalin hubungan "lebih dekat" daripada sebagai seorang teman, dengan teman sejawat saya itu.
Saya gag tega untuk menyakitinya dengan sekedar "mencoba", sedang saya tahu kalo saya gag pernah bisa mencintainya.

Saya mengerti...
Kalo semua orang yang gag berhenti menanyakan, kapan saya menikah, adalah supaya hidup saya lebih sempurna sebagai manusia, yang katanya diciptakan berpasang-pasangan.

Saya mencoba mengerti, kalo mereka ingin saya hidup lebih bahagia.

Terima kasih atas segala perhatiannya.

Tapi, bolehkah saya meminta setiap orang untuk sekedar memahami.
Buat seorang cong...
Memiliki nafsu tehadap wanita adalah sama sulitnya dengan seorang straight yang mencoba untuk memiliki nafsu terhadap lelaki?

It's just as simple as that...
Is that so hard to be understood?

Kalo ditanya, "Emang kamu gag pingin punya pasangan???"

Oh, dear...
You don't have any idea how I really want to meet the One...

Cuma karena saya sorong sana - sorong sini... men"jalang" tiap ada kesempatan...
Bukan berarti saya gag pengin punya seseorang yang dengan mengetahui keberadaannya di sisi saya ajah... rasanya saya bisa menghadapi apapun di dunia!

Apalagi, mengingat betapa sudah renta-nya saya...:)

Baru ajah nontonin satu episode Ally McBeal.
Kerasa dalem banget, ngeliat waktu Ally cuma bisa melihat dari jauh, Billy yang berdansa dengan Georgia.
Setelah telpon papanya, then taking a walk home, leweh-berlinangan air mata.
Just felt how lonely she was....
Somehow, I felt the same way... often...

You just dont know how I wanna meet that perfect someone, dear...
And it's hard, meanwhile everyone keep asking me where the bride gonna be is...

Ada baiknya juga saya pergi kerja jauh kaya gini...
Sedikit melupakan beban, dari pertanyaan - pertanyaan itu...

Just, sometimes...
I really want to tell them...

I'll be just okay, to be a gay...
I know it won't be easy...
But I'm sure that I'll be just fine...

Ummm... kok udah ke mana-mana jadinya...
Sekian dulu agh...



PS: I wasn't trying to change anyone mindset...
I just wrote what I thought...
Might be wrong... possibly silly...
But, then again... That's what I am....

17 toyoran:

Anonymous said...

Tentang tuntutan orang-2 agar kamu menikah, ditanggapi aja secara santai. mereka memang menganggap 'aneh' orang yg sudah mapan, bekerja tapi tidak juga menikah.

Andai menikahpun, itu adalah pilihan hidupmu. bukan begitu dik?

Tee said...

Hohoho ... sabar Pak ... Btw kommentnya masih ditunggu kayaknya sekarang bisa c ... hahaha .... tar kalau gak bisa komplain lagi ya .... Back to the topic .... Ah nyantai aja belum umur 30 kan ....?? Kalau keluargaku tuh senangnya minta ampun kalau ku bawa cewek ke rumah padahal mereke tuh jus friend. Kalau bawa cowok ....?? pertanyaannya selalu dengan nada menyindir ... Tuh siapa ? Anak mana ? Pacar mu ya .... Oh my Gosh sampe segitunya... padahal mereka semua juga temen kuliah :(

Tee said...
This comment has been removed by the author.
Ginko said...

Mungkin kalau kamu kasih alamat blog ini and tell them to read it carefully, they'll understand.

Manusia Bodoh said...

@Ginko!!! Sama aja dengan coming out...hmmm...
I haven't ready yet...

M. said...

you know exactly how I feel, it really represents what I tought in a simple, logical sense meski gw masih bisa memaklumi mereka yg memilih jalan utk menikah as hetero, tp gw sudah yakin itu bukan utk gw

btw lo gak tertarik sm toby mp? hihihi *wink2* ah lo mah demennya sama D kan? hahahaha ayo ngaku

Apisindica said...

kembali....common problem. Argh...pada usil emang yah mereka. Gw belom merit juga gak nyusahin mereka kan, gak bikin gw jadi gak bahagia juga. hahahahah. emosiiiiiiii...

Tapi yah kadang-kadang ketika pilihan itu di depan mata, kita tetap harus memilih. Mengikuti kata hati atau mengikuti tuntutan lingkungan sekitar...

Tee said...

Wew ... pada serem gini neh obrolannya kayaknya dah gak muat ama otak gua yang rada rada inocent ini ... atau pola pikir gua yang gak ngeh :P

Anonymous said...

married??? hmm kalau sama laki juga sih boleh lah qeqeqeqeqe.....i wish :)

menjadimanusia said...

me and my hubby have the same problem. Mau kita udah tinggal bareng kek... tetep aja kita tinggal bareng sambil sembunyi2 dari orang tua.

Berapa kali di kepala gw kelintas ketakutan terhadap kesepian di hari tua... Tapi sekali lagi... masalah itu ternyata common problem buat semua orang.

Hmmm... gw setiap kali baca tulisan gini pasti jadi sedih hatinya. Satu-satunya yang gw tau... gw sayang hubby gw. Dan menurut gw, itu sudah cukup menjadi alasan untuk memilih apa yang gw jalanin sekarang. (Cross finger, orang tua tidak bakal bertanya macam2...)

Manusia Bodoh said...

@M...: Toby??? hmmmm...
D siapa maksud lo??? cewek Temen Sejawat itu??? kurang vivid gimana sih postingan sayahhhh???

Manusia Bodoh said...

@ Apis... iyah, kadang kita gag bisa ngelak dari pilihan itu...
Mungkin pada saatnya, saya juga bakal dihadang... dan pada saatnya itu pula saya harus memilih...

Mudah2an, pada saatnya itu, semua udah lebih baik... amiinnn...

Manusia Bodoh said...

@ Tiann...serem??? Kebanyakan nonton film indonesia agh kamu mah!!!!....

Manusia Bodoh said...

@ days... Congrats atas cinta-nya yes... *ikutan happy for ya!*

Semoga semua berjalan lebih baik dari yang ditakutkan...

At least you have someone already!!!! Be gratitude bout that... *envy* ....*sigh*...

:)

M. said...

duh excuse deh pakai mengalihkan perhatian ke teman sejawat tentunya bukan teman sejawat dong lha wong lo selalu menyebut panggilan sayang di setiap postingan mu itu termasuk yg terbaru

Manusia Bodoh said...

@M :.... Hooo... Dildo maksud lo???
Dapet ide darimana tuh???

Sotoy deh jij... *toyor...terus kabooorrrr*

Okit Jr said...

Hmmm...
problem umum..
trust me..
straight people juga mengalami..

---mau gak mau..
kalo pilihannya masih in closet... ya ngeles...

kalo gw...
ditanyain kapan nikah...
tanggapannya selalu ketawa sambil bilang...:
"mau lah... sesegera... tapi belom nemu cowok yang tepat aja.."
tanggapilah dengan bercanda, beib...

---keep fight