March 31, 2010

Only Human...



A gak telat siy bikin postingan ini, biasaaa… MALESSS!!! *ditimpuk kolor*

Saya kira, gak ada Cong di Indonesia yang gak miris ngelihat apa yang terjadi di Surabaya.
Kongres LGBT dipaksa GAGAL, gak dikasih ijin oleh aparat karena dianggap dapat menimbulkan keresahan dan gangguan stabilitas keamanan.

Setahu saya, kongres yang diadakan, kalo gak salah, semata-mata, “Cuma” untuk menyuarakan persamaan hak…
Singkat kata,…
Tidak seharusnya seseorang diperlakukan “berbeda” hanya berdasarkan orientasi seksualnya…
Simple, bukan???!!!

Tapi, ternyata…
Dari demo dan koar-koar kelompok yang mengatributi dirinya (-sendiri!-)sebagai “PASUKAN PENEGAK dan PENJAGA ‘MORAL’”, yang saya kira punya slogan “POKOKNYA GUE YANG “MAHA” BENER, KALO SITU GAK SETUJU,… SITU BERANI AMA GUE???... SERBUUU!!!”
Saya nangkepnya, apa yang di”protes”… kok rada gag nyambung ya???

Salah seorang “pemimpin” yang sempat saya lihat memberikan statement… waktu ngegerebeg “markas”-nya satu LSM cong di Surabaya…
Ngegerebeg di sini means, jedar-jeder pager, tereak-tereak bertabur nama TUHAN, coret-coret pakek pilox (tulisannya apa yah??? *lupa*), gembok pager (katanya sih, koncinya dikasiin ke Pak RT???)…

PakDe Jenggot (-gag inget namanya-) itu ngemeng,…
“Mereka (LGBT)- lah sebenar-benar teroris… teroris moral… yang bisa menjerumuskan masyarakat ke dalam kesesatan…”…
Ummmm, ga inget juga sih persisnya gimana… tapi seinget saya sih gitu.

Atau, saat mahasiswa juga berdemo menentang adanya Kongres…
Lagi-lagi… satu ajian pamungkas yang selalu dipake untuk “menolak” keberadaan Cong…
“Tidak ada satu agamapun yang membenarkan perilaku Homosexual”…
Keliatan banget, segitu gampangnya menilai seseorang (atau kelompok) hanya berdasar asumsi dan prasangka… juga stereotype…

Gag bosen-bosennya saya tulis…
Kalo jadi cong adalah sebuah pilihan…
Siapa juga yang mau di”gituin”… ditunjuk-tunjuk sebagai kaum perusak moral… dikata-katain sebagai makhluk tak berakhklak…
Bahkan, sudah dicap sebagai calon penghuni neraka…

Gak “cuma” itu, di dunia pun seolah tiada tempat yang layak… sebagai kalangan yang tidak “berhak” untuk eksis…
Kasarnya, seperti tak layak dianggap sebagai seorang manusia…
Okay, mungkin saya terlalu berlebihan…
Tapi, apa gag berlebihan apa yang dilakukan dan diprotes orang-orang “itu”???

Ketika dibilang, cong adalah sebenar-benar teroris…
Howcome??? Everyone knows…
As a matter of fact… Congs selalu menjadi “korban”
Ketika seorang anak laki bersikap lemah-lembut,… dari sekedar cuma digodain, objek cemoohan, ejekan,… dan bukan gag mungkin jadi sasaran kekerasan…

Atau, bukan cerita baru…
Pernah denger ungkapan “Bisa aja ada yang namanya Bekas Suami atau Bekas Istri… tapi gag ada yang namanya Bekas Anak…”
Tapi nyatanya, ada loh, ketika seorang anak menyatakan jati dirinya sebagai cong… tanggepan negatif keluarganya macem-macem, dari mulai didiemin, dipaksa untuk “berobat”, bahkan diusir dan dicoret dari silsilah… dianggap jadi aib bagi keluarga…

Padahal, seperti yang pernah saya tulis di postingan kapan taun dulu…
Kalo di dunia ini ada satu tempat di mana kita bisa dapet yang namanya “unconditional love”-Cinta Tanpa Syarat… harusnya tempat itu adalah KELUARGA…

Dan ketika gerombolan “Manusia Tuhan” (-pinjem istilah-nya Apis-), itu dengan “beringas” mengusir para peserta Kongres -dengan ancaman-, jadi sebenernya, siapa yang meneror siapa sih???

Belom, anggapan yang berkembang…
Seolah-olah, cong tu kerjaannya ga lain cuma ngejar-ngejar para straight terus berusaha menyebarkan “penyakit” supaya ketularan…
I even was not so sure that they were talking about Gays, Avian Flu… or anything contagious… ?
Emang sih, ada cong yang terobsesi ama laki straight…
Tapi bukan berarti sembarang laki juga kaleeee… don’t flatter urself!!!
Please degh… gag semua laki straight have decent look tau! Gag percaya??? Ngaca!!!
Dari yang saya lihat… orang-orang yang demo itu, gag ada tuh yang masuk “criteria”…
Beside, nowadays, many gays do look better than straight kok!!!

Lagian, kalo emang laki straight beneran,… mo dirayu gimana juga… paling banter cuma dapet “fun experience” doang,… dan bukan gag mungkin… malah dapet jitakan!!!
Bertepuk sebelah tangan lebih jadi kemungkinan yang paling besar…
Itu baru yang superficial…
Pernah gag, denger seorang menyatakan kejijikan ketika ngomongin tentang cong…?
(For me, that kind of straight (or cong in denial!) doesn’t even deserve to be adored).

Memang, ketika pembicaraan tentang cong kalo dibawa ke ranah religi, ujung-ujungnya selalu jadi ajang “penghakiman”…
Baiklah…

Tapi, boleh nggak… kalo seenggaknya, seorang cong jangan cuma dinilai dari “perbedaan”-nya???
Seorang gay, juga manusia…
Yang dalam hidupnya, juga bisa berkarya… berbuat sesuatu bagi hidupnya dan ga sedikit juga yang memberikan manfaat bagi orang lain….
Toh, seksualitas (kalopun berpengaruh…) tidak mengurangi kapabilitas seorang cong untuk bekerja dan hidup selayaknya manusia biasa.
Manusia yang bisa merasa,…
Kadang terluka…
Dan juga ingin bahagia,… terlalu berlebihan kah???

Lagipula, adilkah bila seorang dihakimi, sedang sejak awal, keputusan sudah dipengaruhi oleh prasangka ???
“Ketika satu jarimu menunjuk, setidaknya tiga jari yang lain mengarah pada dirimu sendiri”.
Mengenai dosa…
Hey, tiada manusia yang sempurna…

Saya percaya, segala sesuatu kembali pada-Nya, Dan tiada satu makhluk pun yang lebih berhak untuk menilai, selain Dia…
Sang Maha Adil,…
Maha Bijaksana… Yang menciptakan segalanya, sesuai dengan perhitungan yang tak pernah salah….

Mungkin masih lama, manusia di Indonesia bisa menghargai “my people” layaknya sesama, yang gag perlu diberi label hanya karena ke-gay-annya.
Tapi, tak henti saya berharap…
Andai semua orang bisa mengerti kalo seksualitas biarlah menjadi urusan tiap-tiap individu…
Toh, yang ngejalanin juga sendiri-sendiri…
Emang mao jadi exhibitionist semua???
Lha wong nonton bokep kalo rame-rame juga malah ga konsen *apaaaa coba?*

Peace aghhhh!!!
Semoga semua makhluk berbahagia… *nyontek terusss*


PS: Lewat midnite… sambil denger lagu-lagu adem… lagi-lagi termenung waktu denger….
“Meski ku rapuh, dalam langkah…. Kadang tak setia, kepada-Mu…
Namun cinta dalam jiwa hanyalah padaMu…
Maafkanlah bila hati tak sempurna mencintaiMu…
Dalam dada, kuharap hanya diriMu yang bertahta…” – Opick (Rapuh)


3 toyoran:

Farrel Fortunatus said...

last but not least, bro... gw hanya mo bilang: dihambat tapi merambat, dihujat makin menggeliat... teruskan perjuangan!!!

Anonymous said...

Hmmm, mereka hanya belum ngerti aja kok. Dan sudah menjadi sifat dasar manusia, takut pada apa yang tidak mereka ketahui dan mengerti. Cuma masalahnya, mereka tidak ingin mengerti. Susahnya itu......

-Zhou Yu-

Alil said...

walo alil telat baca...
alil like this...!

keep on fighting ya.., lewat tulisanmu...