June 01, 2009

1 Litre of Tears Rocks My World!



Sehabis sesenggukan abis nonton dorama “1 Liter of Tears”.
Baru ditonton sedikit siy… tapi, suddenly terlintas untuk sekedar nulis,… yah... mungkin yang baca cuma dikit, yang nganggep serius hampir gag adadan bukan gag mungkin banyakan yang mencemooh siap-siap nyambit pake batu kerikil, dengan dalih sekalian latihan lempar jumroh gituhihihih


Kang Jason Mraz (cintaku!...huhuhuh, *siap-siap dibaledogan batako*) nyanyi… ” Life is Wonderul”
Louis Armstrong, Celine Dion, Chris Daughtry dan Ken Hirai menyanyikan “What a Wonderful World”
dengan versinya masing-masing.
Gag kalah, Jeung Des’Ree gegeolan sambil nyinden tembang “Life” berulang-ulang.


Sementara, di dalam negeri, Ol*a Sy*hp*tr* gag pengin kalah ikut-ikutan nyenyong lagu dengan lirik-diulang-ulang-dari-jaman-pak-harto-masih-pake-baju-kodok-sampe-
jaman-K*ng*n Band-jadi-band-paling-keren-seIndonesaaa
…. (a.k.a Blahhhhh!!!), atau
K*k*t W*ls*n
ikutan nyanyi, tapi sebenernya cuma numpang sumbang-suara-sumbang-juga-sumbang-bodi-dibalut-baju-ketat-sampe-
ibarat-kata-orang-sunda-mah-“leupeut-eta-teh???”…
hahhhhhh… meni cape!


Balik lagi ke “1 Liter of Tears”,… yang ternyata, diinspirasi oleh kisah nyata.
Aya, seorang gadis SMA berusia 15 tahun, yang didiagnosa sebagai pengidap penyakit “Spinocerebellar Degeneration”.
Sebuah penyakit langka yang, penyebabnya masih dalam penyelidikan (sampe sekarang, mungkin masih dianggap idiopatik, alias belum diketahui penyebab yang pasti). Kalo penyebabnya ajah belom jelas, apalagi terapinya. Singkat kata, ni penyakit, ujug-ujug ada, dan yang terkena, tinggal menghitung hari ajah hingga semua fungsi tubuhnya hilang…secara bertahap.


Saya bukan mau tulis review ni serial, apalagi jurnal medis rentang penyakit tersebut di atas (boro-boro!) karena emang, kayanya ni serial udah banyak yang nonton, kalo gag salah, saya pernah lihat sekilas juga di tivi nasional.
Buat yang belom, I highly recommend this one for U to watch! Yuk,bareng-bareng mewek bersedu-sedan…halah!!!


Satu adegan yang bikin air mata saya lerrrr weh, ujug-ujug nyorosoooodddd….
Waktu Aya nungguin Kawamoto (???egh…lupa nama karakternya!!! *correct me if I’m wrong please!), penuhin janjian kencan di Kebon Binatang, ngebela-belain keluar dari Rumah Sakit (walau emang atas persetujuan dokter siy!), jalan sendiri (ogah, waktu emaknya nawarin nganterin!), sampe Kebon Binatang, ujan pula… (yah…mungkin supaya lebih dramatis juga sih disetting kayak gitu!)… Kawamoto gag dateng (cuma kasih kabar pembatalan lewat telpon, tapi, Aya keburu berangkat, klise yah!!!)… tau-tau Haruka (lupa lagi nama karakternya *correct me again, please!*) dateng, mayungin gitu…


Bukan, bukan adegan itu yang bikin saya leweh…
Tapi, waktu Aya bilang “ Am I become a selfish person, if I ask for a longer life?”…atau giitu deh… (gag inget diaolg persisnya gimana… soalnya, dialognya Jepang-translatenya Malay… (harusnya, saya konsul dulu ama Jeung Dhina kali yah… atau sama Manohara??? Heheheh…))


Mengingat, few days earlier, Haruka pernah bilang…
“Di dunia terlalu banyak orang menjadi terlalu egois dengan menginginkan hidup lebih dari apa yang mereka miliki sekarang”. (for me… it’s kinda great plot they’d built!)


Sedikit, sok nyambung-nyambungin dengan kejadian di hidup saya, atau at least…menurut pengalaman saya.
I’ve seen many people suffered, got illneses everyday, and died at the end.


Ceunah, kalo gag salah, menurut penelitian yang dilakukan di Amerika (ini saya gag yakin bener apa enggak, mohon kalo ada yang lebih tau, toyor saya!). Peringkat teratas orang-orang yang atheis ditempati oleh orang-orang berprofesi seperti saya ini. Terlebih lagi dokter spesialis bedah.
Sedikit dilogika ajah, doctors specially surgeons, cheat death many times… (ngutip dari Grey’s!)
Yah, medical miracles happened so many times.


Tapi, saya pribadi sih…
Percaya, kalo TUHAN ITU ADA.
Ada surga… ada neraka…
I DEMAND that they’re really exist….


Bukan, ibu-ibu, bapak-bapak, aa, teteh, dan cong-cong!!!
Bukan mau pengajian ini mah… lah wong saya belom pake jilbab dan cadar kok! (belom mandi junub juga! Hiihihih)
Cuma, saya lagi pengin (sok!) bijak ajah.


Beberapa waktu yang lalu, seseorang yang saya kenal dari chat room di YM! (sebenernya saya gag inget, dia bisa tau id Ym saya dari mana), tapi, beberapa kali kita chat.
Satu yang dia selalu bilang sama saya.
This life sucks!!!
And often, he thought of ending it! By suicide…
Yeah… he’s kinda screwed!!!
Dia bilang dua temennya udah bunuh diri, jadi, dia sempet kepikiran untuk ngelakuin itu juga…


Ighhh…serem yah!


Awal-awal sih, saya bilang dengan saran-petuah-wejangan klise,…
“Stop think that Your life sucks “-lah
“Be positive”-things lah…
“Practicing “secret” things” lah….


Those things I’d said, apparently, didn’t work…
Secara, sampe beberapa hari yang lalu, sempet chat ama dia lagi… and he kept his thought of suicide…


To be honest, I gave up on him…
I didn’t know anything to say to stop him thinking about ending his life.


Tapi, setelah lihat dorama Jepang “1 liter of Tears” ini.
Pikiran saya ujug-ujug jadi mikirin temen saya nun jauh itu (yah…dia orang nagri…bilangnya sih dari Belanda, tapi, entahlah…).


Personally, I’ve seen many people got suffered…
Trying their best to keep alive.
Beside, so many kind of diseases appear, mutasi segala macem virus jadi penyakit baru lah…
Penyakit lama, dengan kuman yang lebih tahan terhadap obat-obatan yang “harusnya” kemaren-kemaren bisa mengatasi lah! (katanya siy, ini sedikit banyak berhubungan dengan efek global warming juga!)
Satu lagi, penyakit-penyakit langka, dengan penyebab yang belum diketahui. Satu-satunya alesan, juga buat ngeles, ONLY GOD who knows it all…


Jadi, buat temenku yang nun jauh di sana.
Please… don’t You (ever!) think about killing yourself to end your (suck or whatever!) life.
There are so many people around us, struggling, just to breath freely, eat properly, and… just to be alive.
Please, notice that!


I know, I can’t give you enough reason to change your mind(set!).


But aren’t we all continously looking our path in our own journey of life?
I’m personally, still looking for my own way… my reason…
My destiny to be full-filled…
Maybe someday… yeah, SOMEDAY!!!!





PS: Lihat dunia, ada orang, dikasih sehat, gag pernah ngerasa yang namanya susah, dompet selalu penuh, rejeki ngalir terus walau dari hasil kongkalikong, nilep sana-sini, jilat atasan, jegal kiri kanan, injek bawahan…
Di lain tempat, ada orang sakit parah, penyakit langka, tanpa sebab yang jelas (seperti “1 liter of tears”), kesusahan cari dana cuma buat nebus obat, demi memperlambat perjalanan penyakit yang notabene akhirnya toh gag bisa sembuh juga.
Kalo Tuhan itu ga pernah ada… Ga ada Surga… Ga ada neraka…
What kind of World is this????
What a waste !!!

7 toyoran:

Chrysogonus said...

Pak dokter, itu semua ada untuk membuat orang-orang bisa merasakan kebahagiaan. Kok ya kebetulan bisa pas sama postingan terakhir....

Kalo ga ada penderitaan, orang ga akan bisa merasakan kebahagiaan sepenuhnya. Waduh, kok jadi sok filosofis gini yah??

menjadimanusia said...

haduh... bahasannya berat... tapi soal bunuh membunuh diri... jujur gw bilang... orang yang tidak mengalaminya tidak pernah benar2 mengerti apa yang ada dipikiran mereka...

Makanya ada yang namanya empati... ikut merasakan tapi tidak mengalami... no judgement, only compassion...

Anonymous said...

Gua paling benci ama namanya orang yang mau bunuh diri lah atau apalah cuman karena merasa hidup mereka sucks! Bukannya gak bersimpati atau berempati cuman jadi males ngomong ama orang seperti itu. Call me cold hearted but that's the truth.

Anyway masalah One Litre Of Tears, it's one of my fav drama as well. Yang paling bagus emang versi Jepang nya. Ada versi2 lain trus di Indonesia itu ada Buku Harian Nayla. Sekarang lagi mau nyari buku harian aslinya, yang dibukukan dan udah di terbitkan katanya diseluruh dunia. Tapi masih belum dapat atuh.

Ed said...

Hiks... hiks... hiks...

aku hanya bisa menangis tak berdaya, karena kekasih hati ku nan jauh disana tak kunjung hadir menemui ku....

Kapan pulang bang??? anak-anak kita sudah terlalu sering menanyakan keberadaan mu...

Mereka selalu menanyakan siapa ayahnya, bahkan tukang koran yang selalu mengantarkan koran tiap pagi, mereka pikir itu ayahnya....

karena beberapa kali menginap di rumah kita bang.... tapi aku ngga ngapa-ngapain kok bang... cuma nonton bokep bareng abis itu tidur bareng... wekekekek.....


*maap OOT abis ngga pernah nonton pelemnya... hihihi...*

Farrel Fortunatus said...

Masalah klasik, disaat tidak berdaya kita memprtanyakan kembali keberadaan Tuhan. Tuhan memang ada, tapi apa masih peduli sama aku? ukuk uhuk... tetap semangat menjalani hidup brow!!!

Anonymous said...

Jaaaaaaaaaaahhh nama gw dibawa2
*kabur* :P

Ginko said...

Hmm... kebanyakan orang yang mengaku mau melakukan bunuh diri biasanya justru yang paling takut bunuh diri, so just let him/her freaks everyone out and carve for attentions. Justru yang diam-diam, suka termenung sendiri itu yang malah mesti diwaspadai.