Minggu, 3 Mei 2009
Susah, kalo gaptek tapi sok-sokan pengin up to date with gadget things…
Belom, “ketipu abis” waktu beli ni netbook, ga bisa konek ke internet pula… ternyata kalo pengin sambung ke hape, kayanya kudu instal pake cd-program bawaan hape deh… which is, ga saya bawa...
Tapi, akhirnya, dan baru kepikiran waktu udah tinggal sedikit waktu di tempat saya bisa dapet koneksi ke GPRS, bisa ngunduh lewat situs resmi-nya… so fool… kenapa ga dari kemaren-kemaren…!!!
Dari awal emang niatnya pengin beli netbook, biar bisa rutin atau, at least, bisa ngedraft buat posting di blog.
By the way, ni masih nyambung tentang gay-dad…
Okay, mungkin impian saya terlalu muluk-muluk untuk bisa memelihara anak, with my partner…
Tapi, ya…namanya juga mimpi!!! (*amiin…*)
Setelah dipikir lagi, emang ga bakalan semudah itu untuk seorang cong di Indonesia untuk mengadopsi anak asuh.
Secara, stereotype cong di Indonesia kan masih dinilai sebagai kalangan orang-orang bermoral “miring”.
Atau bahkan, secara ekstrim, di luar sana bakalan ada orang-orang yang berpikir kalo…
Gay ga boleh dibiarkan memelihara anak, sebagai “hukuman” atas pilihan menjalani kehidupan sebagai seorang gay.
Mau punya anak…ya jangan jadi cong dong!!!!
Belom, tekanan psikologis yang akan ditimbulkan bagi si anak, ketika suatu saat nanti, menyadari “kekeliruan” yang terjadi dalam hidupnya.
Beban mental seorang anak adopsi ajah udah berat, ni ditambah kenyataan orang tua asuhnya adalah cong!!!
Can U imagine???
Lalu, sesekali, saya mikir (iyah….sekali-sekali ajah mikirnya… kalo keseringan, bisa-bisa jadi pinter dong!!! Masa musti ganti judul blog… kan males banget!!!!).
Sedikit berandai-andai, misalkan saya (dengan partner!) di masa depan, akhirnya memilih untuk mengadopsi seorang anak.
Mengasuhnya dengan sebaik-baik saya menjadi seorang ayah.
Lalu, gimana mempersiapkannya untuk nerima perlakuan “khusus” dari masyarakat.
Di sekolah, as we know, children could be so mean with their friends, just caused by their innocence. Even without any “cruel” intention, sumtimes they can hurt their friends… yeah, (again!) by their innocence.
Anak saya bakalan jadi anak “spesial” karena ayah (-ayah!)-nya adalah gay.
Bahkan, in a worst case scenario, anak saya bakalan dicap jadi “pengaruh buruk” yang kudu dijauhin oleh temen-temennya.
For having a child, I know, it wouldn’t be easy in any circumstance.
Even, for straight
Apalagi di komunitas masyarakat Indonesia yang, keliatannya, makin seneng ajah untuk nimbrung dan komen (baca = ikut campur!) tentang kehidupan orang lain, apalagi orang-orang yang dirasa “berbeda”.
Yang jadi masalah, kalo jatohnya, ujung-ujungnya jadi nge-judge, dan melabeli dengan atribut-atribut yang bisa membunuhi karakter.
Padahal, everyone knows, we just shouldn’t generalize.
Coba ajah, kalo orang-orang “lempeng” itu nonton “Will & Grace”, yang notabene, merupakan salah satu fenomena di dunia pertelevisian di Amrik sono. (About it, I will make a posting about, later!)
Harusnya, congs are not so different from straight,…
In fact, I’m sure, we’re not different at all.
If straight can fall in love, we can too…
They have dreams… so do we…
Their heart can feel hurt, ours can also be broke…
Hmm… balik lagi ke masalah anak saya, emang sih semua baru dalam bayangan dan mimpi saya ajah.
Sekarang. boro-boro adopsi anak, cari yayang ajah, ga dapet-dapet! Pity, huh!!!
Sementara ini, saya cuma bisa ngejalanin apa yang ada di depan ajah.
Terlalu dini, untuk mikirin tentang anak… masih terlalu jauh…
Cuma, belakangan, lagi seneng banget dengerin satu tembang…
(Yang saya dapet dari ngunduh di dunia lagu… Thanx!)
For my future dearest baby child (and my love too!)
I’ve already found a soundtrack of our life…
Come with me, and let’s go wander…
Far beyond the wild blue yonder…
Out where stars roam free…
Though the journey’s far from breezy,
Stick with me, I’ll make it easy,…
You can depend on me.
Once we cross that far horizon,…
Life is bound to be surprisin’…
But we’ll take it day by day.
Never mind the wind and weather,…
If we walk the trail together,…
Somehow we’ll find our way.
Yeah there’s a long road before us,…
And it’s a hard road, indeed.
But darlin’, I swear… I’ll get us there…
(But darlin’, I vow,… We’ll get through somehow)
Wherever the trail may lead.
Can’t tell you when we’ll be there…
It may take all our lives.
We’re heading for that great unknown.
We’ll soon be walkin’ free there,…
But ‘till that day arrives,
At least we won’t be travellin’ alone.
And there’s a long road before us,…
And it’s a hard road, indeed.
But darling, don’t fear,…
‘Cause I’ll be right here…
To give you the strength you need.
And through the whole ride,
I’ll be by your side,…
PS : I love you, long time before you’re really exist… and going stronger every single day…
I’m praying and hoping, we would meet someday!
*Suddenly… somehow, my tears are falling…* - menye-menye kelas berat dimulai!!! -
4 toyoran:
Ada sebuah pendapat dari seseorang yang pernah kukenal dulu, "Gay and Lesbian are angel sent by God to take care of the unwanted children!"
Hueehehehehe. Eh pak, tapi setuju kalo jangan mikir jauh2. Nti keburu mikir jauh2, ga berhasil, malah jadi sakit ati.....
Namanya juga mimpi, bozzz.....
Kita boleh saja bermimpi, tdk ada yg larang kan?? Sy juga kepingin punya anak someday walaupun cuman anak angkat... yg penting kasih sayang yg diberikan buat anak itu betul2 tulus maka dia akan "kuat" menghadapi perlakuan masyarakat karena orientasi ayah+ayahnya
Shadow...
Yep, mari bermimpi!!!
Thx for reading!
Post a Comment