December 24, 2010

Saying a little Prayer...

Bapak saya bukanlah juragan atau tuan tanah...
Dulu, bapak cuma sebagai karyawan di sebuah BUMN, hingga akhirnya pensiun.
Kalau denger cerita dari PakLe, bapak sebenernya paling pandai di antara semua saudaranya, sempet kuliah di Universitas Negeri yang cukup ternama.
Tapi, baru semester-semester awal, terpaksa harus berhenti karena masalah dana, juga keburu dapet tawaran bekerja.

Bapak saya hijrah ke Bandung dan bekerja beberapa lama, dan akhirnya menikah dengan Mamah.
Mamah pernah cerita, jaman dulu, sebenernya Mamah sempet berniat untuk ikutan bekerja.
Tapi, Bapak mutusin cukup dia aja yang bekerja... Mamah cukup jadi Ibu RT ajah, ngurusin anak-anaknya.

1 tahun pernikahan, kakak saya lahir...
Kalo dari cerita bapak, sebenernya kehamilan kedua (saya) agak diluar rencana...
Singkatnya, jarak kelahiran kakak dan saya cukup deketan... hanya 16 bulan.

Masa kecil saya di kota yang dingin itu, biasa ajah...
Saya dibesarkan dalam lingkungan dan didikan yang sederhana.
Bapak dan Mamah gak pernah memanjakan saya dan saudara dengan benda-benda.
Tapi, bukan berarti hidup kekurangan juga... yah, cukup lah.
Berbagi makanan "enak" menjadi hal yang biasa, dengan kakak dan adik-adik saya.
Sekali-sekali ajah kalo pas bapak baru gajian, makan di restoran, baru bisa makan 1 porsi buat sendiri.

Bapak, di mata saya, adalah seorang pekerja keras.
Berangkat pagi dan baru kembali pulang hampir selalu setelah maghrib.
Saya masih inget tiap bapak pulang dengan motornya, bapak bunyiin klaksonnya khas banget... nungguin saya atau adik bukain pintu garasi.
Pas jadwalnya majalah bulanan dateng, suka gag sabar nungguin bunyi klakson motornya bunyi.
Kadang kalo akhir bulan, saat-saat tutup buku bulanan, baru pulang menjelang tengah malam.
Kalo akhir tahun malah bisa nginep segala di kantor.

Mamah, tipikal ibu rumah tangga biasa.
Rutinitas sehari-hari dari membersihkan rumah, belanja, masak, arisan, nggosip.... yah gitulah.
Mamah ga pernah manjain anak-anaknya secara berlebihan.
Tapi saya masih inget, suatu kali... waktu saya masih SD.
Ketika saya sedang maen sama temen2, ujug2 mamah dateng bawa makan siang, saya disuapin...
Buat orang mungkin biasa ajah, tapi jarang-jarang saya makan disuapin gitu.

Somehow I knew,.... I was loved.

Di sekolah, meski bukan sebagai murid yang populer, tapi saya merasakan masa-masa sekolah dulu selalu jadi masa yang menyenangkan.
Saya menyelesaikan studi dengan banyak memori yang layak untuk dikenang, bersama teman-teman.

Lalu, saya tumbuh dan berkembang jadi diri saya seperti yang sekarang.
As we know... a Gay!

Kalau masih ada yang keukeuh aja bilang, being a gay is by choice...
Saya gag tahu, kapan periode di dalam hidup saya pernah memilihnya.
Yang saya ingat, saya gag pernah tertarik (sexually) sama makhluk yang namanya perempuan...

Menjadi seorang gay bisa dibilang seperti hidup di dunia yang sepi.
I didn't know much about what I really felt.
Ada saatnya, saya berusaha menyangkal, dan menahan apa yang saya rasa.
Tapi tak pernah bisa.

Seringkali, saya berpikir... apa penyebab dari ini semua?
Tapi, tak pernah ada jawabnya.
Dan saya gag pernah bisa bertanya,...
Hanya menerka, dan akhirnya... berusaha berbaik sangka.
Mencari dan melakukan apapun sebagai pengalih perhatian.

Kadang, saya berharap...
Andai saja saya berasal dari keluarga yang tidak harmonis, dengan bapak yang otoriter dan mama yang sering menghina.
Atau, di sekolah sebagai sasaran ejekan teman sebaya.
Andai masa kecil dan remaja saya berjalan dengan hal-hal yang "mengerikan"
Mungkin saat ini, bisa saya temukan satu jawaban sebagai "kambing hitam" atas apa yang menjadikan saya sebagai seorang homosexual.

As a matter of fact, my childhood was just fine...

Makanya,
Kemaren sempet bapak telpon dan berbasa-basi tanya-tanya tentang proses beasiswa yang sedang saya kejar.
Ujung-ujungnya sih tetep nanyain, gimana kelanjutan dengan yang dikenalin kemaren itu.
Untung, sinyal sedang jelek... ujug-ujug koneksi mati aja gitu, sebelum saya berpanjang-panjang mengarang alesan... hohohohoho

Tapi, sedikit banyak, sampe malem kepikiran terus...
Mungkin bagi sebagian dari "my people" yang akhirnya memilih menikah, sederhananya adalah demi membahagiakan dan membalas jasa orang tua, dan sebagai "pengorbanan" sebagai tanda bakti.
Saya bertanya...
Apakah saya segitu egoisnya, lebih mementingkan "kebahagiaan" saya, daripada "berkorban" demi orang tua saya?
Durhaka-kah saya?

Padahal, (saya rasa banyak temen senasib yang juga merasa)
Menyakiti orang tua adalah hal yang tidak pernah ingin saya lakukan dengan sengaja.
And for a gay, there's no manual and guidance how to be a good (gay) child for your parent...
Nowhere to ask...
That's why I called it like "Living in a very lonely place".
Instead, as a gay, somehow, I instantly feel that I already failed as a child.

I dont know how many nights I had spent in tears, for thinking how to live as what I truly am, without breaking my parent's heart.
It really kills me just to think how I might hurt their heart.

Hidup sebagai seorang gay bukan hal yang mudah...
Di tengah masyarakat yang serta merta menganggap orang seperti saya adalah "menyimpang"
Yang dengan mudah mengatakan bahwa gay adalah para pendosa, dan mereka pasti akan dengan senang hati merujuk pada ayat-ayat di kitab suci.
Sebagian yang berilmu, menganggap menjadi gay adalah penyakit yang bisa disembuhkan.
Dan menganggap itu gampang!
One thing for sure, they just dont (and not willing to) understand how it felt to be one.

Selama ini, saya (dan juga banyak gays over country) berusaha...
Menjadi orang baik, sedikit banyak berguna, dan mungkin bisa memberikan sumbangsih saya pada masyarakat.
Jauh-jauh menjajaki pelosok negeri.
Dengan menuliskannya di blog ini.
Saya sedikit berharap, mungkin ada orang yang bisa melihat, dan mencoba sedikit mengerti.
Menjadi gay bukan berarti melulu tentang sex yang "tidak biasa".

We're also human, have job, trying our best to give something good for community.
And have heart to feel... to wish... to love...
Hopefully, be loved in return...

Balik lagi tentang orang tua, saya selalu mencoba untuk menjadi anak yang berbakti,...
Meski mungkin tak sempurna,...
Semoga Bapak dan Mamah tahu, tak pernah ada sedikitpun keinginan saya untuk menyakiti hatinya...
Saya tetap berusaha...

Ceritanya, sedang hari Ibu nih...
Sore-sore, sambil hujan... nungguin lampu nyala...
Saya ingin berdoa...

"Dengan menyebut nama Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang...
Ya Allah, Ya Tuhanku... Ampunilah dosaku... dan dosa kedua orang tuaku...
Sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku... sewaktu aku kecil"



PS: Amiin...

November 30, 2010

Sekedar Update ala Kadarnya... but I'm (stil!) Alive!


S edang di ibukota propinsi, yang panas ini...

Pengin ketemuan, tapi sama siapa? adanya cuma lumba-lumba sama cumi... *lebay*

Yasud, setelah titip-titip barang bawaan, berangkat ke PMI... setor dulu...
Udah lebih dari 8 bulan ga donor, dibilang... "sudah penuh lemak ya, dok?" ... *sigh* ...

Iya, emang lagi gendutttt!!! Ga usah so frontal gitu juga kali... hati saya kan sensitif... #plakkk

Udah lama gag update, bisa dibilang udah jadi blogger durhaka...
Kalo temen2 blogger lain siy, gara-gara twitter...
Dan hasilnya, follower mereka bengkak aja gitu...

Saya???
Ngetwitt juga kalo mood,... kurang promosi, isi twitt standar...
Yaaa... follower mau banyak gimana???
Meskipun, tujuan saya ngetwitt juga ga cari2 follower siy...

Jadi...
Sekitar 2 minggu kemaren sempet mudik...
Niatnya sih pengin agak lamaan, udar-ider di Jawa... sempet bilang sobat di Bekasi, mau mampir...
Sekalian "jualan" di Jakarta... kali ada yang kasian,... mungut saya gitu... #jualmurah

Tetapi apa hendak dikata...
Akhir bulan udah ada panggilan aja gitu, ada pemberkasan...
Yesss... ceritanya sedang dalam proses cari beasiswa buat ngelanjutin sekolah lagi.
Salah satu mimpi saya yang saya kira... Achievable...

Yaghhh... siapa tau jalan saya dibuka-kan..
If there is a slightest chance for me to reach my dream... I will give my best to achieve...

So, kembalilah saya ke kota panas ini...

Ummm... sedikit cerita dan curhat agh...

Kemarin, waktu pulang...
Selain ikutan kursus... Lebaran haji... sekalian nengok simbok, bapak, pa-bu'dhe... juga keluarga besar...

Seperti udah disangka jauh-jauh hari tiap kali pulang, satu pertanyaan tentang pasangan ga pernah lupa ditanyain...
Malah... parahnya,... Bapak sempet bilang ama temen Haji-nya... mau ngenalin saya ama anak temennya itu... *sigh*

Mau ngambek... tapi, yaaa... namanya juga orang tua...
Sempet sih, bbm-an sama Mas Agus... dibilang, jangan pakek emosi atas tindakan orang tua...
Sama si nyonyasepatu juga dibilangin...
Tujuan orang tua pasti sebenernya ingin anaknya bahagia...

Bu'dhe juga ga bosen bilang...
"Orang tua itu inginnya lihat anak-anaknya mapan... jadi rasanya tentrem... lha mau apa lagi, kasarane... orang tua itu tinggal mati... kamu yang nerusin nama Bapak-Ibumu"

JAdi, begitu sampe rumah...
Besoknya, bapak dan saya ngutruk ke rumah si cewek...

Andai saja saya lelaki straight...
Ga bakalan saya nolak untuk melanjutkan "perjodohan" itu...
Anaknya manis, looks smart... kayaknya she would understand me... secara dia juga dokter...
Tambahan lagi, tampak sholehah... berasal dari keturunan yang baik... sebagian besar kakak-kakaknya udah "jadi orang"...

Tapi...
Misalnya di"paksain" mau...
I'm not that optimist!!!

Ga sempet lama-lama di rumah siy...
Kursusnya aja 3 hari dari pagi sampe sore...
Terus, maen ke base camp (rumah temen) tempat ngumpul waktu dulu jaman kuliah...
Jalan ke Jogja... bertemu seorang "makhluk dari dunia mimpi" #suddenlymellow

Total jendral... dari sekitar 12 hari di Jawa... cuma 2 hari aja habisin waktu di rumah.
Rasanya udah jadi anak durhaka aja gitu...

Dibilangin mas Agus, sedikit banyak dia menganalisa saya...
Katanya, kalo saya masih gundah-gulana (apa pula!) ngadepin orang tua yang nanyain kapan nikah? dsb...dsb... itu berarti saya masih belom mantap dengan jati diri saya sendiri...

Secara, beliau sih katanya udah "terbuka" sama keluarga...
Meskipun bukan berarti doi nyaranin saya untuk coming out juga...
Pada beberapa sikon... mungkin coming out bukan jalan yang kudu dijalanin buat semua cong...

Belakangan sering mikir lagi...
Kalau ini semua adalah sebuah pilihan...
Why should I choose to be like this?
I had never chosen to be just like the way I am...
Somehow... I think It just happened... I believe, God created me this way...

Jadi cong itu ga pernah mudah buat saya...
Struggling and surviving for the rest of my life...
Dari kecil, terlatih menyembunyikan "kebenaran"... apa yang saya rasa... apa yang saya pikir... hampir tak pernah menjadi diri saya "apa adanya"...
Gosh... klo diinget-inget...

It was never been easy for me...

Ketika semua temen-temen mulai merasakan cinta... dan dibuat bodoh mengejarnya...
Melonjak girang ketika cintanya bersambut... dan menangis terluka, waktu harus berakhir tak seperti yang diharapkan.
Saya "terpaksa" menahan untuk menyatakan suka... karena "stigma"...
Padahal, as a teenager... I was also a human... I could feel love...
Mencoba mengalihkan apa yang saya rasa, paling banter ya hanya diam-diam mencinta... kalo cukup beruntung, ya... bercinta semalam... dalam dunia mimpi.

Mungkin cukup lame...dan kasian sebenernya kalo diinget2...
Bukan rahasia, banyak temen-temen "my people" yang coba-coba... pacaran sama cewek...
Entah, beneran karena rasa suka... atau... apapun itu...
Saya?
Seumur hidup saya, ga pernah tuh ngalamin pacaran sama cewek...

Yeah... just mock me!!!

Pernahkan jatuh cinta?
Saya???
Beughhhh... Mungkin saya orang yang gampang banget jatuh cinta sama orang... sama strangers... yang penting cakep... hahah

Meskipun, sering juga siy... begitu kenal... sedikit banyak tahu sifat dan tingkah polahnya...
Jadi suddenly ilfeel...
Pasti pada bilang... itu mah bukan cinta atuh... just lust!
Entahlah...

Punya pacar... baru sekali...
Udah lama bangettttt....
Putusnya juga berdarah2....
Dengan "kutukan" yang tidak sengaja saya rapal buat diri sendiri...

Sampai sekarang...
Masih menanti, mungkin suatu saat ada seseorang yang "khilaf"...
Suatu saat... ada seseorang yang untuknya, saya senandungkan sebuah nyanyian...
Dengan iringan gitar... lagu sederhana... tapi langsung dari hati saya.... #huhuhuhu

Gag pernah mudah buat saya menjalani ini semua...

Tapi, toh saya masih dikasih hidup juga...
Meski agag kelebihan berat badan... *gendud*
Tapi, banyak hal yang bikin saya masih kuat...
Tuhan masih berikan saya hati yang selalu berharap...
Masih diberikan-Nya percikan mimpi yang membuat saya bertahan...

Meski masih sering mengeluh dan ngumpat ga keruan tentang hal remeh-temeh...

Saya mencoba,...
menjalani semua...

Semoga,... suatu saat,... saya bisa melihat ke belakang, dan tak akan pernah menyesali menjalani hidup saya... yang cuma sekali ini...



PS: Dear Life... Come what may!!!


October 01, 2010

Not The ONE




I had once written this quote-line from Heartbreak Club...
"It's not easy to be gay and average,... but somehow... we're the strongest"

Meski ga selalu bener, mostly,... gays do judge!!!
I think it's kinda familiar...
Chat (or...now, twitt), flirt... meet...

Di jaman sekarang, dimana hampir ga ada foto yang bebas photoshop... heheh...
Ga jarang kan, waktu ketemu... ow, ternyata... eh... ternyata ga se-oke yang disangka,... ga semulus di pic-nya... atau... ga se-slim di profile-avatarnya... #jleb-dalem-banget
Tiap orang pasti punya sosok ideal yang menjadi "standar" dalam memilih pasangan... baik untuk suatu hubungan dengan komitmen, atau bahkan "hanya" untuk "cinta satu malam".
Rite?

Okay, langsung to the point,....
Jadi ni ceritanya saya sedang ada urusan, berangkat ke Ibukota Propinsi... dengan satu misi, berusaha menapaki cita-cita...
Sekalian, refreshing, setelah cukup "gedabikan" waktu jaman-jaman Lebaran kemaren...
I really need holiday...

Awalnya sih ga terlalu niat buat cari sabetan... #uhuk-uhuk #keselekrambutSadako
Tapi, iseng-iseng buka account situs "pertemanan" satu itu...
Dapet pesen, singkat kata... tawaran..."mau ketemuan?"

Berhubung kudu ngerjain urusan pribadi dulu...
Sore baru kepikiran...
Akhirnya, setelah ditimbang-timbang... why not... kalopun ga cocok, nothing to lose lah...

So we met,...
We talked a little...
Meski rada awkward... in the middle of the chat...
He got phone... maybe from his Boss, then, he just left... dengan sedikit basa-basi...

It's not the first time for me to be rejected...
And, ... I felt kinda numb anyhow... toh ga kenal2 amat juga... kesempatan besok-besok buat ketemu lagi, hampir ga mungkin juga... so... santai aja!!!
Tapi, yang bikin "rada hayang teu boga beungeut"... ternyata di tempat itu, ada seorang twitter-fella yang gag terlalu kenal, tapi... dia sempet ngeDM "sedang ngopi2 ya?"...
And he obviously saw how I was being left...

Not a big deal siy...
Tapi yagh... somehow, I felt kinda ashamed...

Actually, ga tau juga siy, siapa yang tadi nelpon... apa bener2 Bosnya...
Tapi, kalo dia ngerasa ga enak ninggalin saya, at least... there should be some "appologize"... or did I demand too much and took it way too serious?

Jadi, lepas dari kejadian pribadi saya...
When you met someone, that apparently, different from ur expectation... not in a good way, of course...
There should be some more decent way to do, shouldn't there?

Atau, some people just did it as worst as possible, so they made their statement as clear is it could!
That, he's just not that into me...

Hmmm... interesting...

Yagh... udah lama ga ketemuan sama orang, sekalinya ketemuan... didepak gitu ajah! Kasian yah... hihihi... *lebay*
Tapi, gapapa lah...
Things not always happened like what I want...
But somehow, lesson is learned...

That,... he obviously not the One...

Ngomong-ngomong tentang the One... rada gag nyambung, tapi mumpung inget...
Pernah mimpi... sosok satu ini, hanya berjarak satu dekapan, saya melihat sosoknya dari belakang... broad shoulder in white long-sleeve shirt... short-spiky hair-style...
Tapi, one thing that still become a mistery... is I didn't see his face...
Abis, keburu bangun... *sigh*

Am I so desperate, sampe-sampe alam bawah sadar saya menciptakan image seseorang... "my Better Half"...?
Atau, di luar sana... dia sedang bekerja menciptakan jembatan kemungkinan... hingga akhirnya dia menemukan saya... dan saya mendapatkannya??
Aghhh...
Mungkin saya gag mau menyerah... dan terus bermimpi... semoga, suatu saat... benar-benar ada dia...

Hanya untuk sekedar bilang... "Kamulah alasan saya untuk tetap bertahan".



PS: Someday... maybe Someday...
#nowplaying "I Know Him By Heart-Vonda Shepard"


July 20, 2010

Juga Cuma Manusia...




S ambil jaga, yang semoga aman sampe pagi... Amiin!!!
Leyeh-leyeh di ruang jaga, nonton tivi... sembari ngorong, baca-baca timeline di twitter...
Brosing-brosing yang sebagian besar gagal, biasa... koneksi!!!

Di tivi tayang program, Suara Keadilan... yang mengangkat kisah Ny. K -lupa!!!- yang udah sekitar 3 tahun harus terbaring dalam keadaan lumpuh...
Sebagian besar fungsi tubuhnya hilang akibat "kejadian" yang menimpanya.
Diceritakan, waktu itu beliau mengalami penurunan kesadaran waktu kehamilannya (yang pada awalnya tidak disadari) menginjak umur kehamilan 7 bulan.
Dalam perjalanan-dan dilakukan penanganan medis, bayi lahir dan sekarang sudah menjadi anak yang sehat, namun sayangnya... Sang Ibu mengalami komplikasi yang menyebabkan kelumpuhan seluruh fungsi tubuhnya.

Dari wawancara, terlihat Sang Suami menceritakan kekurangpuasan dan masih bertanya-tanya,
"Siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian yang dialami sang Istri, dengan kecurigaan ada (*tersirat*) malpraktik yang dilakukan terhadap Istrinya"

Awalnya, sempet gemes ngelihat mas pewawancara (-yang gag secakep TimMarbun... heheh, yes, I'm his biggest fan!-) yang mengajukan pertanyaan sedikit banyak seperti "ngomporin" si Bapak.
Tapi, meski ga selama waktu wawancara si Bapak, ada konfirmasi ke pihak dua Rumah Sakit yang sempat didatangi pasangan suami istri itu dulu.
Sedikit banyak, emang terungkap ada miskomunikasi yang terjadi...

Di sini, saya bakal nulis apa-yang ada di dalam pemikiran saya, bukan mengatasnamakan siapa-siapa...
Gag membela satu pihak...
Cuma, sedikit miris aja kalo ngelihat keadaan dunia medis di Indonesia (atau mungkin juga pada umumnya) sekarang.

Sedikit curcol...
Sekilas, dulu saya pernah posting...
Saya jadi dokter sedikit banyak karena atas dorongan orang tua, bahkan kalo saja saya dulu sedikit lebih berkeras untuk nurutin kemauan, mungkin sekarang saya udah jadi temennya Gayus -Manusia Jayus berduit milyaran (tapi kriminal!) itu-, atau jadi kakak kelasnya Jeung Roid si pegawainegeri(berbibirdanberdada)seksi itu, juga jadi ketua geng-nya Mr. Natta - dan maenan boneka-bonekaan bareng... *apaaa coba?*

Makin saya jalani, lama-lama... saya mulai menerima, bahwa ini jalan yang harus saya tempuh....
Banyak suka... ga sedikit juga duka...
Berteman dengan orang-orang mengagumkan,... berbagi ilmu, menimba pengalaman, dan selalu berharap suatu saat dibukakan jalan... amiinn...

Banyak bertemu dengan berbagai macam jenis ragam perilaku manusia dan latar belakang yang berwarna-warni...
Turut merasakan senang dan berucap syukur ketika pasien bisa kembali sehat dari sakitnya...
Tapi, gag jarang harus menjadi kurir berita buruk bagi pasien-pasien yang sudah mengidap penyakit yang "luar biasa"... atau sudah di ujung hayatnya.
Satu hal, saya yakin... ga ada seorang dokterpun yang membawa kabar kematian dan vonis penyakit dengan suka-cita.

Mungkin terlihat seperti pembelaan diri...
Dokter juga hanya manusia... orang biasa... bagian dari rakyat.

Imej yang terbangun di masyarakat, entah sejak kapan, selalu digambarkan kalo dokter itu mesti tajir...
Bahkan dulu, saya lupa siapa, salah seorang guru saya memperingatkan saya kalo menjadi Dokter itu adalah salah satu profesi yang paling dicemburui...
Secara naif, mungkin ada yang beranggapan... jadi dokter tu enak... tanya-tanya,...periksa bentar... pegang-pegang... tulis resep... dapet duid...
Padahal, seorang guru saya bilang, kalo mau jadi orang kaya... jangan jadi dokter...
Terbukti kan, gag ada satupun dokter (atau saya ga tau) ada dokter yang masuk dalam peringkat orang-orang tekaya di dunia versi majalh apalah itu...

Untuk mendapat gelar dokter, mungkin ga banyak yang terlalu memperhatikan...
Kalo di fakultas lain bisa dapet gelar sarjana butuh waktu sekitar 4 tahun, bahkan 3,5 tahun kalo pinter (atau beruntung), dan bisa langsung cari kerja...
Jadi dokter... 4 tahun, emang sih sama-sama dapet gelar Sarjana... tapi, Sarjana Kedokteran doang mau kerja apa??? Mau langsung praktek??? Dijamin ditangkep....
Butuh waktu lebih, jadi kalo ada yang bilang butuh waktu 2-4 tahun buat temen-temen lulusan fakultas selain kedokteran untuk mendapat gaji selevel seorang dokter umum (walau ga sepenuhnya bener!)... jangan lupa, lha ketika temen-temen seangkatan saya yang belajar di fakultas lain udah mulai mencari nafkah... saya masih "nyusu" ke orang tua...

Saya di sini ga membandingkan dan menunjukkan kalo jadi dokter itu "lebih susah" daripada jurusan lain...
Tiap fakultas pasti ada tantangan dan pengalaman berbeda yang ga bisa dibandingkan...
Cuma cerita ajah, sedikit banyak bernostalgia juga...
Masih inget, waktu kuliah... dengan jadwal praktikum yang segabrug...
Ngutruk pagi-pagi jam 6 kudu pretest sebelum praktikum... kuliah... ngerjain tugas... bikin refrat... laporan praktikum... dsb...dsb...
Ngumpulin bahan-bahan kuliah... dan contoh-contoh soal ujian... ngetem di fotokopian...
Sementara temen-temen beda fakultas pada liburan tiap Sabtu... cuma bisa pasrah kudu tetep kuliah atau praktikum...
Minggu, kadang masih kudu ikut tentiran dari asisten dosen, apalagi kalo udah mau deket-deket ujian...

Saya bukan typical mahasiswa seperti Bapak-Bapak yang kemaren diwawancara di Kick Andy a.k.a straight-A-student (deuuuu... si Bapak itu kemaren, bangga bener waktu bilang kalo dia itu nilainya A mulu... sambil pasang mimik datar dan belaga heran... he didn't say it out loud... but his attitude obviously screamed "I'm sooooo effin SMART!!!" *ngiri*), Jadilah, saya butuh waktu yang "lebih" untuk menamatkan studi saya.
Lulus dengan nilai... yaaaa, gitu deghhhh... *ngokkkk!!!* #berasatertohok
Waktu CoAss atau sebagai dokter muda yang mulai berhadapan langsung dengan pasien...
Berbagai peristiwa, yang seru, yang sedih, yang takut, sampe bikin capedeh...

Tapi, kalo dipikir-pikir.... I was just so lucky... mengingat rentetan peristiwa dan "keberuntungan" saya... *menerawang dan bersyukur*

Sampe waktu pertama kali bekerja sebagai profesional di klinik-klinik yang kalo diinget-inget atau dibanding dengan pengalaman temen-temen sejawat, sempet bikin saya mikir "kok saya mau ya dibayar segitu?"... hihihi
Tapi sudahlah... toh yang namanya rejeki itu gag selalu dalam bentuk materi... *jiahhhh... sok bijak... bikin eneg*... X-p

Beberapa tahun belakangan, jaman informasi bebas berkeliaran...
Banyak kasus kedokteran yang dianggap malpraktek telah terjadi.

Contoh salah satu yang paling heboh ya... kasus Ibu Pritta itu...
Atau kasus bayi kembar yang kehilangan indera penglihatan...
Atau seperti yang saya sebut di atas (kasus serupa mungkin udah beberapa kali saya lihat di berita)...

Gini,...
Seperti saya bilang di atas...
Meski keliatannya seperti "ngeles"... tapi kenyataannya, dokter itu ya cuma seorang manusia... orang biasa...
Bukan dewa... atau Tuhan...
Walau tuntutan profesinya kadang membuat seorang dokter seperti "playing GOD"
Profesi yang emang dituntut untuk menolong sesama yang membutuhkan secara keilmuan untuk sebisa mungkin menyembuhkan seseorang dari penyakit... bahkan kalo bisa, menghindarkan - mencegah seseorang dari maut.

Adalah manusiawi, ketika seseorang (baik pasien maupun keluarga pasien) datang memeriksakan diri ke dokter, dengan beragam keluhan penyakit... dan berharap -secara ekstrim- kalo bisa, sekali minum obat, atau digimanain gitu... besoknya sembuh...
Believe me... meskipun pendapatan dokter itu sedikit-banyak datang dari pasien yang memeriksakan penyakitnya... bukan berarti dia berharap pasien yang dia periksa ga sembuh-sembuh supaya datang berobat terus...
Atau, sengaja menyebar penyakit di masyarakat... emang tukang tambal ban (yang kriminal)??? *no offense*

Sumpah... kalo ngelihat pasien pulang setelah saya beri terapi, terus beberapa saat kemudian ketemu di jalan atau di mana gitu... dalam keadaan sehat... there are joy and grateful... padahal dia bukan siapa-siapa saya...
GA ada satu dokterpun yang seneng ketika seorang pasien datang terus karena penyakitnya ga sembuh-sembuh... atau bahkan memburuk...
Karena kita bukan koki... yang makin seneng kalo orang kembali lagi dan lagi...

Setahu saya, amal itu tergantung niatnya...
Saya percaya, ketika seorang dokter, sesuai keilmuannya memberikan terapi kepada pasien... gag ada yang berniat untuk mencelakakan... *kecuali kalo dokternya psycho*
Tapi, things just happened...
Ketika karena satu-atau lain hal... keadaan berjalan tidak seperti yang diharapkan...
Haruskan ada yang disalahkan... ?

Salah seorang guru saya berkelakar, kenapa sekarang makin banyak kasus "malpraktek" yang muncul di masyarakat???
Karena Fakultas Hukum jumlahnya lebih banyak daripada Fakultas Kedokteran... *no offense*... #justkidding

Saya gag bilang kalo yang namanya dokter itu gag bisa disalahkan...
Tapi, kadang persepsi orang juga suka gag sesuai dengan fakta medis yang terjadi...
Seperti beberapa waktu kemaren, di tempat saya kerja ini... baru aja didemo mahasiswa yang tersulut dari bisik-bisik-tetangga (ElviSukaesih banget siyyy!!!)... sampe anggota dewan yang berkuping tipis sempet melakukan sidak...
SekDa ngumpulin seluruh staf di RS... sempet mbentak-mbentak dengan kalimat yang lumayan "nylekit"...

Seorang dokter senior memberikan argumen... agar anggota dewan dan pejabat ga selalu menanggapi persepsi masyarakat berdasar opini saja... tapi mohon dilihat juga dari segi keilmuannya...
Toh, dokter juga bagian dari rakyat... punya hak juga dong untuk didenger aspirasinya...

Pernah denger, jangan terlalu cepat berprasangka...
Karena sebagian dari prasangka itu adalah dosa....

Sekali lagi, saya ga bilang dokter gag mungkin disalahkan... atau gag mungkin berbuat salah... dokter juga manusia kok... manusia itu tempatnya kesalahan kan?
Sayangnya, kalo sekali dokter melakukan kesalahan, urusannya ga sepele... bahkan menyangkut nyawa seseorang...
Itulah pentingnya prosedur...
Kalo seorang dokter melakukan tindakan di luar prosedur dan secara sengaja melakukan hal yang membahayakan, tentu saja ga bisa dibenarkan...

Ummm... ga tau lagi mau nyablak apaan lagi...
Udah cape...

Tapi, satu hal...
Saya masih kudu banyak belajar... semoga suatu hari saya dibukakan jalan...
Pengiiinnnn banget bisa sekola lagi, memperdalam ilmu saya, supaya ga cengoh kalo dapet kasus-kasus ga biasa...
Seperti seorang teman yang baru saja menjalani sebagian dari mimpinya... dia baru saja diterima sebagai residen di salah satu center pendidikan dokter spesialis... *missing him* ...weits... as a friend loghhh... no romance included!!!

Malam ini, sehabis hujan... masih ada rintik dan cucuran air di luar..
Tetap berdoa,... dan gag pernah berhenti berharap...
Kalo ada orang yang pengin banget pensiun dini... lalu menjalani hidup dengan pasive income... dan berleha-leha menikmati sisa usia.
Instead, I wish... I would work as long as I can...


PS: Dear GOD... no matter what I will become...
But, please let... and guide me be something that matter... for goodness... Amiinn!!!


July 07, 2010

Love as Decision

Kalo sambil jaga turun hujan, biasanya tenang…
Pasien pada ogah berangkat ke RS, jadi saya bisa tidur dengan merdeka…
(Tapi, kalo sampe ada yang dateng… biasanya parah…)

Udah lama gila gag posting apa-apa, bukan karena saya konsentrasi ama Piala Dunia yang Tsamina-mina dan Waka-waka itu…
Dan yang pasti saya gag pernah terlibat ama penyebaran Video yang amat sangat mirip artis itu…
Ga terlalu penasaran juga, secara… in my eyes, Uki is much hotter than Ariel… *apaaaa coba???*

Bulan Juni udah abis…
Jadi ngerasa guilty ajah kalo satu bulan sama sekali gag posting apa-apa…

Sedikit, saya kilas balik tentang sejarah hidup saya… *di-skip aja, ga penting!*
Selesai SMP, saya ngelanjutin sekolah di kota kelahiran saya, di kabupaten yang ga terlalu gede, meski letaknya di antara dua kota besar… Tebak coba!!!

Dari SMA, saya pisah tinggal dari orang tua, ngikut Bu-Pak’Dhe yang kebetulan, gag dikaruniai keturunan… walau gag nglajo, saya ngekost di deket sekolah… pulang ke rumah Bu’Dhe kalo weekend doang…
Jadi, bisa dibilang saya jadi punya dua pasang orang tua…

Waktu pertama kali saya mulai kerja ke Surabaya, pisah ama Bu’Dhe… beliau sampe nangis ngelepas saya, padahal, Emak saya santai-santai aja gituuu… heheh

Awal Juni kemaren, Bu’Dhe kirim SMS…
Menanyakan kabar, dan kapan saya pulang…
Dengan tambahan… kalo besok pulang, jangan lupa pacar atau calon istrinya dibawa…

Ngokkkkk….

It’s a common problem for every mature-aged-gay, rite…?
To be honest, saya gag ngerti kudu gimana…

Sesama temen PTT yang udah berkali-kali ijin mudik… sampe herman (*basi!*)… kenapa saya hampir gag pernah mudik???
Biasanya sih alesan saya –sambil bercanda- It’s illegal, menyalahi surat perjanjian waktu pertama kali berangkat PTT yang nyebutin gag boleh meninggalkan tempat tugas selama masa PTT… #sok-taat
Sebenernya sih, alesan utama saya gag balik, selain males ditanya, “Mana pacarnya?”, juga sayang duitnya… *pelit*
It’s definitely not an easy circumstance for me (-and every gay-) to let them know that I’m a truly gay…

Somehow, I’m afraid that I will hurt them…
For some reasons; it’s pretty obvious that I would… If I told them the “truth”
So here I am, writing all this… unexpressed feeling… since I decide to keep silent, stay in my hiding closet…

Wishing that, someday… I’ll find a way…
God knows, I have no intention to hurt anyone for being a gay…
It’s not even my choice to be one…
Some people, -my people- decide to “convert” and “back” to the “right path”…
Bukan rahasia, pada akhirnya, banyak cong yang memilih untuk “mengorbankan” jati-dirinya… demi menyelamatkan harapan yang dibebankan pada pundak mereka. *no offense*

I’m not saying what they’ve chosen was wrong.
Good for them if that make their life better.
And, maybe easier…
But for me, PERSONALLY, until now, I just can’t see myself to live the rest of my life with a woman in a legal-sacred marriage.

Why???
Beside the obvious reason… that, I’m a Gay!!!

There’s another reason…
Waktu sempat mudik dulu, bawa bekal DVD macem2… salah satunya…
Kartun SouthPark… sedikit-sedikit saya tonton kalo lagi manyun ga ada kerjaan…
With those hilarious-vulgar-sarcastic-comedy, ternyata ga jarang saya dapet quote-quote yang bikin nganga seketika, …
Di salah satu episode di season 2, kalo gag salah, waktu Mr. Garrison sempet keilangan Mr. Hat…
As a substitute, Mr. Garrison used Mr. Twigg as his “company” (or maybe his alter ego…)
Dan waktu akhirnya Mr. Garrison “ketemu” lagi ama Mr. Hat… tapi ngerasa gag enak buat nyingkirin Mr. Twigg (since Mr. Hat is his truly beloved soulmate)… coz he felt like it was not a “right decision”…
Instead of angry, Mr. Twigg wisely said,…

“Love is not a decision… If we can decide to whom we fall in love with...
Love would be so much simpler…
But, much LESS magical…”

I know it’s kinda absurd and weird, since Mr. Garrison, Mr. Hat, and Mr. Twigg are actually -in- the same person.
But that’s exactly why I adore this cartoon.
(Buat yang ga mudheng apaan sih Mr. Garrison-Mr.Hat-Mr.Twigg… monggo diGoogling ajah, atau beli DVDnya…)

In an ideal world of mine…
Marriage should be built on pure love (and yes, also commitment) base.
Although, I know… some people are compromising their value…
Maybe for a bigger purpose… a better future… or, a “common” happily ever after life.
Or simply, accept it as the “right decision” to make.

But, ‘till now…
I still don’t think that I can compromise my personal “happiness” with what most people describe about what happiness is.
Since I believe that, everyone has their right to define their own happiness.
And, yes… I believe that everybody deserves to be happy.



PS: and one thing for sure… Gays are also included in that “Everybody”!!!



May 08, 2010

Si Korong jadi Perjaka Lagi...

Jadi, sesampe di ibukota... dengan semangat berangkat mau cari pertolongan buat si Korong yang sedang sakit, dibilangin temen siy, di GraPari bisa bantu masalah BB...
Udah disuruh langsung cari kenalan TS itu juga...
Pertamanya kirain bakal ngantri kayak kalo di Jawa sono...

Pas datang, huweee... saya langsung dapet antrian nomer 1...
Ga pake ba, bi, bu.... langsung ceritain simptom dan gejala si Korong #memanglebay

Tapi, ternyata di GraPari sini, ga bisa bantu kalo yang problem adalah handset-nya... selama jaringannya lancar... masalah gadget ya gak mau tau!!!
Ditanyain yang bisa bantu... Mbaknya juga cuma nyengir bilang gag ada di seantero kota ini aja gitu...
Kudu langsung ke BB Center-nya...

Hampir nangis di tempat... #sindromtrealityshow
Lalu berlari sambil teriak..."Kenapaaaaaa???? Dunia memang Tidak Adiiiilllll!!!"... terus jadi gila... #garing

Cari akal...
Tanya ke provider sebelah...
Dibilangin, donlot sendiri ajah....

Langsung meluncur ke warnet lagi... googling... Dapetlah petunjuk... di sini
Untunglah, sambil nunggu rada lama... karena kecepatan donlot rada ngepet...
Bisa juga donlot software-nya...
Mau donlot software versi 5.0... tapi dibilangin di situs, provider di sini belom secara resmi menganjurkan pengguna BB untuk upgrade OS.
Lagian, untuk donlot software-nya... 250MB-an aja gituuuu... #cape

Setelah mencoba dipraktekin... langkah2 disitus itu... gagal terus sampe 3 kali...
Hampir putus asa...

Ternyata, simple ajah...
Kalo pas nge-wipe dengan JL_Cmder batere-nya dilepas...
Kalo pas nginstall ulang dengan Desktop Manager (colokin BB setelah muncul icon) batere kudu dipasang!!!

Dan akhirnyaaaa....
Si Korong idup lagi...
Cuma, jadi perjaka lagi... bener2 polos.... ilang semua aplikasi dan data...
Secara ga pernah ngebekap... (ga ngerti juga gimana caranya... #toyor)... jadi binun, mao ngisi phonebuknya gimana...
Ada sih nomer2 di hape Jebot saya... tapi, males kalo manual... heheh...

Jadi besok aja agh ngisi ponbuk-nya, cari cara dulu supaya bisa mindahin tanpa ngetak-ngetik banyak2...

Sekarang jadi males mao donlot aplikasi atau themes ga penting yang macem2...
Kasian kalo si Korong sampe sakit lagi... (Kasian dompet saya, terutama!!!!)


PS: ga penting banget yagh... Tapi, kalo ada yang ngalamin kejadian serupa... mudah2an sedikit banyak membantu!!!


May 06, 2010

Si Korong sedang Sakit... (kayak yang punya... *gaplok!*)


Jadi, tingkat keparahan adiksi saya sama si "Korong" lumayan parah...
Hampir sepanjang waktu... mantengin terusssss...
Donlot apaan lah (kebanyakan si mp3... kesedikitan ya...BOKEB... #gataumalu)
Ga jarang juga donlot-donlot aplikasi atau themes yangga penting...

Secara kemaren sedang pengin punya dua aplikasi twitter (#multiplepersonality)... rajinlah brosing-brosing di warung aplikasi...
Caba-cobi... abis donlot, coba posting...
Dan sampe akhirnya, sampe pada kesimpulan... belom ada aplikasi yang seenak uber...

Sebenernya bisa ajah siy, Uber dipake buat 2 akun... tapi secara saya sedang di tempat yang koneksinya sering empot-empotan,... males kan kalo tiap mau pindah akun kudu nunggu cukup lama... judulnya #tukangngeluh

NAh,abis coba-cobi,dan kurang sreg dengan aplikasi twitter lain, saya hapuslah tiu aplikasi abal-abal...
Mostly, kalongapus aplikasi kudu ngerestart si Korong...

Dan, sialnya... ujug-ujug si korong ogah loading... dan muncul tulisan kurang ajarrr... "reload software: 552"...
Hiks....

Emang siy, masih garansi... Tapi kan males kalo kudu balik ke sana cumabuat ngebenerin si Korong doang,... berat di ongkos...

JAdilah... semoga di ibukota Propinsi ini bisa dibenerin...
Sekalian mo upgrade ke 5.0 agh... saya lihat di situsnya katanya kompatibel...

Udah janjian mao ke GraPari, secara seorang TS punya kenalan yang kerja di sana,... poko'nya OGAH NGANTRI!!! *ditimpuk korsi*

Korong... cepet sembuh yaaaa!!!


PS: sampe ibukota propinsi kepagian, mampir warnet, coba donlot software... ternyata estimated time-nya 3 jam-an aja getoooo... *kentut sembarangan*



April 21, 2010

SELF-cursed


Sambil jaga, dengan agag kurang bersemangat, secara kayanya baru ajah kemaren saya jaga, udah jadwal saya lagi,…

Bulan ini agag lebih sering dari biasa, temen-temen sejawat banyak yang ijin, jadi, yang tinggal kudu nge-handle,…
Sempet, seRS, harus saya take sendiri… pagi visite pasien bangsal (untung gag terlalu banyak), lanjut periksa pasien poli, dan beberpa kali bolak-balik ke UGD (secara dokter yang jadwalnya UGD mendadak ijin, melayat)… terus jaga malem… *jumpalitan*
Ternyata, kalo dijalanin, ya lewat juga…
Mau mutung…??? Toh gag bikin pasien serta-merta pada sembuh juga…
Nyaaaa akhirna mah, dilebok weeeee…. Hihihihi…

Dari sore udah ujan, jadi ga tau, ntar bisa liat Hujan Meteor ga… (*siapin lagu – latihan koreo a la eF Seu… berasa seperti San Chay*),…
Baru ajah jam 10an, kok mata udah kriyep-kriyep…
Sementara “Si Korong” sedang ngehe koneksinya, dari tadi cobain donlot bokep kok yaaa… baru berhasil dapet tiga… *digaplok FPI*.

Yaudah, bisanya bengong liatin tivi yang nayangin berita yang bikin jangar, isinya orang marah-marah mulu… dan orang-orang yang dengan mudahnya dapet duit Em-Em-an…

Jadi pengin posting… *panjang banget intronya*
Gag ada hubungan ama berita itu siy… sedikit nostalgia juga…

It has been like centuries since the last time I ever felt someone calling me dear…
Kalo diitung-itung, kayanya udah lebih dari 5 tahun (LIMA TAHUN!!!) saya putus dari pacar terakhir saya, and sadly, he was my first… (too!!!)

Yup,… sebegitu “gag laku”nya saya…
Kadang, suka ngiri sama temen yang belom juga lepas masa id’dah… egh… ujug-ujug di status fesbuknya udah kangen-kangenan lagi ajah getoo….
Love is so easy for some people… Kayanya, kalo baca blog orang… denger-denger cerita… juga liat kenyataan di sekitar,…
People fall in love everywhere,…

Yang ketemu jodohnya dengan sesama temen sejawat lah…
Dengan penduduk lokal lah…
Dengan komandan tentara yang sedang tugas di tempat terpencil juga lah… *ngiri berat*

Just say it, the right person in the right time and place…
Was it destiny???

Kalo sedang bengong, sering terpikir…. Terus, kapan dong giliran saya???
Kan pengin juga, sekali-sekali tersenyum, sekedar tahu kalo ada yang sedang memikirkan saya…
Mendengar seorang menyatakan ada nama saya di hatinya…
Dan merasa seperti terbang ketika seseorang berharap saya berada di dekatnya… *halah*

Atau, sambil belajar ngegitar, nyanyiin lagu “Rindu Setengah Mati”, ada sosok nyata tergambar di benak saya…
And for sure, I would sing “Lost in Space” for him too…

Selama ini, jalan sendiri…
Bukan berarti ga pernah suka sama orang juga siy…
Bolak-balik suka, ya kejadiann ya… selalu klise gitu…
Suka sama orang, tapi bertepuk sebelah tangan…
Atau, sebaliknya… orang suka sama saya… tapi saya ga bisa maksain diri untuk membalasnya…

Jadi keinget…
Mungkin gag ya, ini semua karena “kutukan” yang pernah terucap dari mulut saya sendiri…

Jadi… (malu sebenernya mo nulis ini)
Waktu Sang Mantan bilang sama saya di waktu kita putus, kalo rasa sayangnya yang di awal begitu besar, namun perlahan memudar… *sigh*
Sementara saya baru ajah merasa nyaman dengan hubungan yang dulu saya punya (secara, pacar pertama getoo…)

Entah, mungkin it was “the broken heart” whose talking…
I said, “Mungkin aku gag bakalan ketemu orang yang bisa aku sayang lagi… seperti aku sayang sama kamu… tapi, at least, aku pernah merasakan ada orang yang juga sayang sama aku… and it’s enuff” (sambil nahan, jangan sampe nangis)…. *blushing* (I know… it’s lame!!!)

ANJROTTTT!!!!
Kalo diinget-inget… whatta stupid and pathetic thing to say…
Sinetron ajah banyak yang masih lebih bagus…!!!

Kalo kata “Law of Attraction” sih…
When you make decision, the universe will conspire to make it happened…

Did I spell my own curse???
If I did, what should I do to neutralize or even to reverse it?

Aghhhh…
Kebanyakan mikir…
Mungkin emang belom saatnya…
Jadi, jalani ajah… pasti akan lewat juga!!!
Semoga…

Seperti yang pernah saya tweet…
Ngutip dari BBMan temen yang juga ngutip dari quote-nya Arthur Ashe
“Winning horse doesn’t know why it runs the race. It runs because of beats and pain.
Life is a race, God is your rider. So if you’re in pain, t hen think, God wants you to win”


PS: “Bilakah saatnya dia akan tiba?
Kau belahan jiwa, untukku selamanya..
Mungkin masih lama, atau besok lusa…
Ku tetap kan ada… menantikannya… “ (Belahan Jiwa-Lusy Rahmawati)


March 31, 2010

Only Human...



A gak telat siy bikin postingan ini, biasaaa… MALESSS!!! *ditimpuk kolor*

Saya kira, gak ada Cong di Indonesia yang gak miris ngelihat apa yang terjadi di Surabaya.
Kongres LGBT dipaksa GAGAL, gak dikasih ijin oleh aparat karena dianggap dapat menimbulkan keresahan dan gangguan stabilitas keamanan.

Setahu saya, kongres yang diadakan, kalo gak salah, semata-mata, “Cuma” untuk menyuarakan persamaan hak…
Singkat kata,…
Tidak seharusnya seseorang diperlakukan “berbeda” hanya berdasarkan orientasi seksualnya…
Simple, bukan???!!!

Tapi, ternyata…
Dari demo dan koar-koar kelompok yang mengatributi dirinya (-sendiri!-)sebagai “PASUKAN PENEGAK dan PENJAGA ‘MORAL’”, yang saya kira punya slogan “POKOKNYA GUE YANG “MAHA” BENER, KALO SITU GAK SETUJU,… SITU BERANI AMA GUE???... SERBUUU!!!”
Saya nangkepnya, apa yang di”protes”… kok rada gag nyambung ya???

Salah seorang “pemimpin” yang sempat saya lihat memberikan statement… waktu ngegerebeg “markas”-nya satu LSM cong di Surabaya…
Ngegerebeg di sini means, jedar-jeder pager, tereak-tereak bertabur nama TUHAN, coret-coret pakek pilox (tulisannya apa yah??? *lupa*), gembok pager (katanya sih, koncinya dikasiin ke Pak RT???)…

PakDe Jenggot (-gag inget namanya-) itu ngemeng,…
“Mereka (LGBT)- lah sebenar-benar teroris… teroris moral… yang bisa menjerumuskan masyarakat ke dalam kesesatan…”…
Ummmm, ga inget juga sih persisnya gimana… tapi seinget saya sih gitu.

Atau, saat mahasiswa juga berdemo menentang adanya Kongres…
Lagi-lagi… satu ajian pamungkas yang selalu dipake untuk “menolak” keberadaan Cong…
“Tidak ada satu agamapun yang membenarkan perilaku Homosexual”…
Keliatan banget, segitu gampangnya menilai seseorang (atau kelompok) hanya berdasar asumsi dan prasangka… juga stereotype…

Gag bosen-bosennya saya tulis…
Kalo jadi cong adalah sebuah pilihan…
Siapa juga yang mau di”gituin”… ditunjuk-tunjuk sebagai kaum perusak moral… dikata-katain sebagai makhluk tak berakhklak…
Bahkan, sudah dicap sebagai calon penghuni neraka…

Gak “cuma” itu, di dunia pun seolah tiada tempat yang layak… sebagai kalangan yang tidak “berhak” untuk eksis…
Kasarnya, seperti tak layak dianggap sebagai seorang manusia…
Okay, mungkin saya terlalu berlebihan…
Tapi, apa gag berlebihan apa yang dilakukan dan diprotes orang-orang “itu”???

Ketika dibilang, cong adalah sebenar-benar teroris…
Howcome??? Everyone knows…
As a matter of fact… Congs selalu menjadi “korban”
Ketika seorang anak laki bersikap lemah-lembut,… dari sekedar cuma digodain, objek cemoohan, ejekan,… dan bukan gag mungkin jadi sasaran kekerasan…

Atau, bukan cerita baru…
Pernah denger ungkapan “Bisa aja ada yang namanya Bekas Suami atau Bekas Istri… tapi gag ada yang namanya Bekas Anak…”
Tapi nyatanya, ada loh, ketika seorang anak menyatakan jati dirinya sebagai cong… tanggepan negatif keluarganya macem-macem, dari mulai didiemin, dipaksa untuk “berobat”, bahkan diusir dan dicoret dari silsilah… dianggap jadi aib bagi keluarga…

Padahal, seperti yang pernah saya tulis di postingan kapan taun dulu…
Kalo di dunia ini ada satu tempat di mana kita bisa dapet yang namanya “unconditional love”-Cinta Tanpa Syarat… harusnya tempat itu adalah KELUARGA…

Dan ketika gerombolan “Manusia Tuhan” (-pinjem istilah-nya Apis-), itu dengan “beringas” mengusir para peserta Kongres -dengan ancaman-, jadi sebenernya, siapa yang meneror siapa sih???

Belom, anggapan yang berkembang…
Seolah-olah, cong tu kerjaannya ga lain cuma ngejar-ngejar para straight terus berusaha menyebarkan “penyakit” supaya ketularan…
I even was not so sure that they were talking about Gays, Avian Flu… or anything contagious… ?
Emang sih, ada cong yang terobsesi ama laki straight…
Tapi bukan berarti sembarang laki juga kaleeee… don’t flatter urself!!!
Please degh… gag semua laki straight have decent look tau! Gag percaya??? Ngaca!!!
Dari yang saya lihat… orang-orang yang demo itu, gag ada tuh yang masuk “criteria”…
Beside, nowadays, many gays do look better than straight kok!!!

Lagian, kalo emang laki straight beneran,… mo dirayu gimana juga… paling banter cuma dapet “fun experience” doang,… dan bukan gag mungkin… malah dapet jitakan!!!
Bertepuk sebelah tangan lebih jadi kemungkinan yang paling besar…
Itu baru yang superficial…
Pernah gag, denger seorang menyatakan kejijikan ketika ngomongin tentang cong…?
(For me, that kind of straight (or cong in denial!) doesn’t even deserve to be adored).

Memang, ketika pembicaraan tentang cong kalo dibawa ke ranah religi, ujung-ujungnya selalu jadi ajang “penghakiman”…
Baiklah…

Tapi, boleh nggak… kalo seenggaknya, seorang cong jangan cuma dinilai dari “perbedaan”-nya???
Seorang gay, juga manusia…
Yang dalam hidupnya, juga bisa berkarya… berbuat sesuatu bagi hidupnya dan ga sedikit juga yang memberikan manfaat bagi orang lain….
Toh, seksualitas (kalopun berpengaruh…) tidak mengurangi kapabilitas seorang cong untuk bekerja dan hidup selayaknya manusia biasa.
Manusia yang bisa merasa,…
Kadang terluka…
Dan juga ingin bahagia,… terlalu berlebihan kah???

Lagipula, adilkah bila seorang dihakimi, sedang sejak awal, keputusan sudah dipengaruhi oleh prasangka ???
“Ketika satu jarimu menunjuk, setidaknya tiga jari yang lain mengarah pada dirimu sendiri”.
Mengenai dosa…
Hey, tiada manusia yang sempurna…

Saya percaya, segala sesuatu kembali pada-Nya, Dan tiada satu makhluk pun yang lebih berhak untuk menilai, selain Dia…
Sang Maha Adil,…
Maha Bijaksana… Yang menciptakan segalanya, sesuai dengan perhitungan yang tak pernah salah….

Mungkin masih lama, manusia di Indonesia bisa menghargai “my people” layaknya sesama, yang gag perlu diberi label hanya karena ke-gay-annya.
Tapi, tak henti saya berharap…
Andai semua orang bisa mengerti kalo seksualitas biarlah menjadi urusan tiap-tiap individu…
Toh, yang ngejalanin juga sendiri-sendiri…
Emang mao jadi exhibitionist semua???
Lha wong nonton bokep kalo rame-rame juga malah ga konsen *apaaaa coba?*

Peace aghhhh!!!
Semoga semua makhluk berbahagia… *nyontek terusss*


PS: Lewat midnite… sambil denger lagu-lagu adem… lagi-lagi termenung waktu denger….
“Meski ku rapuh, dalam langkah…. Kadang tak setia, kepada-Mu…
Namun cinta dalam jiwa hanyalah padaMu…
Maafkanlah bila hati tak sempurna mencintaiMu…
Dalam dada, kuharap hanya diriMu yang bertahta…” – Opick (Rapuh)


March 05, 2010

Maenan Baru...

J
adi... Sebenernya udah sejak kapan hari pengin posting, tapi begitu mau mulai ngetik... Langsung domblong aja gituh! Sering juga, pikiran seketika teralihkan... *ngeles, padahal intinya mah... MALES!*

Sejak lama, pengin banget punya hape yang qwerty gituh... Secara, kayanya asik ajah gitu...
Sempet coba-coba beli yang muyahhh... Tapi ya itu, ditaro di rak... Pas vibrating... Geser sendiri... Pas diampirin... Udah njogrog aja gitu di lantai...
Jadilah, micnya rusakkkk... *cape*

Jujur,... Dulu saya adalah tergolong kaum yang skeptis dan sinis ama para BB-ers... Sempet smsan ama seorang temen, banding-bandingin ama brand hape sejuta umat...
Sedikit banyak, emang karena harganya sebanding dengan hape high-end...

Sampe, taunya... Temen saya itu, ujug-ujug dengan tak tahu malu...heheh... Pake Bold aja getooo...

Belom, di mess, ada TS yang "dikasi" hadiah ul-tah, BB Jave (kapan yaaaaa, saya ada yang kasi hadiah ul-tah??? Boro-boro BB Jave, paling banter ya... BB Harum Sari!!! *garing*)

Coba-coba... Egh... Jadi pengin...

Dannnn, pas ada temen mudik bentar ke Jawa, sempet mikir2... Nitip... Ngga... Nitip... Ngga...

Nitiiiippppp!!! Geminong aje siy... Yang lebih masuk akal buat dompet saya (ini juga kudu ngurangin jatah jajan... Buat langganan BIS-nya... Kapan yaaaa 3 bakal kemariiii!!!)...

Ummm, ngikut-ngikut orang2 yang ngasi nama buat Barang-"Barang"-nya... Ikutan agh...

Secara, ni barang, penampakannya... Item n kecil (relatif kecil lah dibanding Bold yang segabrug itu...), dipikir2... Namain Upil ajah!!!... Egh... Tapi, secara sedang kangen ama Bandung n Sunda things...

Namain "Korong" ajahhhh!!! *sinting*

Jadilah...udah 2 bulanan, sibuk "Ngorong"... Brosing2...
Dan asiknya, donlot2 (lagu dan... Ehmmmm... Bokep... *blushing*) bisa jauh lebih cepet dibanding waktu pake hape konvensional...

Ni cobain posting pake si Korong...

PS: Hmmm...
Tetep postingan yang ga genah yess!!!



February 04, 2010

Si Belang - New Bimbi


K apan bulan dulu, sempat saya bilang sama seseorang...
Blogging is addictive, then... he started his own blog... yang sekarang kayaknya rajin bener dia update...
Bahkan, penggemarnya mulai bertebaran di mana-mana...
Yahhh... Sebagai inspirator...
"Bangga sayahhhhh"... *belaga seperti emak-emak di iklan-iklan ituhhhh!!!*
Ya iyalahhhh... dia sih ngenet gratis nyambi kerja (egh... kerja nyambi ngenet kali yah???)

Sementara saya...
Ya ampuyuunnn... secara, sedang sering hujan, pun sering mati lampu...
Gag tau ya itu berhubungan apa nggak, tapi kalo hujan atau mati lampu, pasti koneksi internet jadi tambah ngehe...
(dulu lambat... sekarang... lauuuuun pisaaaaan!!!!)

Belom lagi, belakangan kok rasanya seperti keabisan bahan buat ditulis...
Mo cerita kehidupan sehari-hari... ya gitu-gitu ajah...
Rutinitas yang gag banyak variasi...

Cong's life???
Boro-boro...

Hmmmm....
Agh... asal gag kosong... lucu-lucuan ajah deh...

Tinggal bareng-bareng dengan berbagai macem orang dengan latar belakang dan kebiasaan yang berbeda-beda..
Merhatiin kebiasaan, tingkah laku, karakter...
Banyak lucunya juga...
Kadang suka timbul konflik...
Dari masalah sepele... sampe masalah dunia akhirat (*glek!*)... apa coba!

Alkisah...
Seorang temen yang sebelumnya ditugaskan di tempat yang lumayan jauh, hampir sebelas-dua belas ama tempat tugas saya dulu (walau lebih deket dari ibukota Kabupaten), diberi tanda terima kasih dari salah satu pasiennya...
Seekor ayam betina...
Ceunah mah,... Hebat lah sampe orang kampung kasih ayam cewek, secara nilainya bisa lebih besar daripada ayam laki... (Iya gitu???)

Dipiara lah tu ayam di belakang mess...
Secara si "Bapak" (a.k.a temen sejawat sang pemilik!) ga antusias ngerawat, tu ayam diiket ajah gitu di belakang...
Sampe akhirnya, seorang temen sejawat lain... seorang cewek... mulai miara tu ayam...
Apa karena doi gag lama lagi bakal menjelang nikah??? Jadi timbul aja gitu naluri keibuannya... *lebay*
Atau karena merasa sesama cewek yang jauh dari kampung halaman... jadi ngerasa senasib sepenanggungan??? *mulai gag konek*
Atau emang sebelumnya dia adalah gadis desa yang demen bergaul dengan ayam-ayam kampung??? *berpikiran ngawur*

Hmmm...

Sudahlah,...
Singkat kata-singkat cerita... *dangdut pisan*...
Tiap pagi sama sore tu ayam dikasi makan, beras lah... nasi sisa lah (sampe ngebela-belain ngebungkus sisa nasi waktu kita se-mess makan bareng pas acara syukuran).
Jadi apet(=jinak)-lah tu ayam... Kadang, suka ke-gep dia lagi ngajak tu ayam ngobrol juga... *xixixixi*

Sampe akhirnya, tau kenapa, tu ayam dikasi nama Si Belang... (mungkin karena bulunya totol2 kaya Dalmatian??? Ya enggak laaaahhh!!! Kamyuuu bisa ajah... *towel peyutnya dikit*)

Beberapa saat, Si Belang udah gag diiket lagi... dibiarin aja berkeliaran di belakang rumah...
Kadang, suka kurang ajar... Mungkin ngerasa udah jadi bagian dari keluarga besar...
Atau bahkan, jangan-jangan dia udah ngerasa ikutan PTT juga... besok-besok ngutruk ke Dinas nagih gaji, kayaknya...
Kadang suka nyosor masuk ke dapur...
Pernah masuk ke kamar cewek...dan memorak-porandakan meja rias...

Dan akibat bosen kali yah dipingit hidup menyendiri (hayah!!!), Si Belang mulai menjelajah ke luar rumah...
Dan bergaul ama ayam-ayam lainnya...
Mulai deh bikin genk...
Kadang kalo diliat sedang latihan ngeband... nyanyi lagu yang paling ngehits di daerah sini, liriknya gini "Dolo ale bilang, cinta ale cuma par beta..." *hahahahahahah*
Atau kalo lagi males, cuma mejeng petak-petok di halaman rumah... ngerumpiin ayam baru di gank sebelah (kali yaaaa!!!...)
Secara, temen saya gag brenti ngasih makan, tu ayam-ayam jadi kaya bikin base-camp aja gitu di halaman...

Seorang temen komentar...
"Ayam kampung mulai gaul ama ayam metropolitan niy...!!!"
Sampe ada satu ayam Jantan, putih bulunya, suka berdua-duaan ama Si Belang (sing suiiiittttt.... *saya kalah sama ayam!!!*)

Tapi, yang namanya ayam...
Mau digimanain juga... be'olnya tetep ajah sakarep-bujurna...
Geuleuhhhh...

Sampe seorang temen yang lain, Mbak M. (FYI, kita di mess tinggal ber-8, 5 cewek - 3 cowok (-yang 1 cong!!!-))
Mencak-mencak... dan pernah ngegebah Si Belang pake sapu... sampe terbirit-birit...
Gara-gara Si Belang (n the Gank) be'ol sembarangan...

Mungkin mutung bin pundung, sempat Si Belang ga keliatan beberapa hari...
Biasanya kalo Jalan-Jalan Sore (gegegege...), menjelang maghrib Si Belang udah balik...

Yang bikin saya dan temen-temen gag abis pikir... dan kegelian sendiri...
Temen saya "Mama Piara" Si Belang... ngerasa sedihhhh banget...
Sampe-sampe ngambek ama Mbak M.
"Mbak M sihhh... tu si Belang jadi gag pulang..." *sambil berkaca-kaca gitu*... (Hihihihhi...)

Tapi, setelah beberapa hari Si Belang (n the Gank) muncul ajah gitu di halaman lagi...

Dan, bener ajah...
Ayam kampung kebawa-bawa gaul ala metropolitan...
Pulang-pulang... keliatan lemah-lesu...
Demennya jadi ngedekem ajah di kandangnya...

Dikirain sakit...
Taunya...

Weeee... BUNTING!!! *mwaaahahahahahha*

Sekarang, anaknya udah netes,... dari tujuh telor, tiga ekor jadi... tapi yang satu mati keinjek Si Belang sendiri (*akibat perkawinan dini kali yah... Si Belang belom siap jadi Emak*)
Dan resmilah sudah "Mama Piara", berubah status jadi "Nenek Piara" yang sempet nyinyir "menuntut tanggung jawab si Ayam Putih"...gegegeg... yang lucunya, semenjak lahir tu anak-anak ayam...
Jadi jarang banget keliatan di rumah... entah ngelayap ke mana...
Mungkin dia ngerasa tu anak-anak ayam bukan darah dagingnya (ada wartawan Infotenment gag yaaaa...???).

Ishhhh...
Sangking gag ada bahan tulisan, sampe sempet-sempetnya cerita tentang Ayam...

Abisnya...
Sedang tergila-gila ama lagunya D'Masiv... tapi gag tau mau mikirin siapa...
"Akyuuuu rinduuuu setengah matek... kepadamyuuuuu"... aghhhh... jadi inget lagihhhh sama Jelema eta!!!
Maafkan yaaa.... jadi error begeneeeee...



PS: Sebentar lagi seorang temen sejawat, yang tinggal bareng juga... bakal nikah...
Sebelum hari-H... mau ngadain syukuran bareng-bareng anak Mess doang...
Ada yang usul... masak Ayam Bakar ajah...
Suddenly, si "Nenek Piara" mrengut.... xixixixix...



*ini asli cerita tentang ayam looo... bukan fabel atau personifikasi, dan yang pasti sih... bukan sinetron!!!*
Sebagian besar emang dilebih-lebihkan... *error berat*



January 13, 2010

Untuk KAMU



S ayang...
Seperti yang selalu Kamu tahu... Aku udah lebih dari dua bulan belakangan belajar gitar, kan?

Sampe sekarang, meski bisa dibilang seperti jalan di tempat...
Tapi masih semangat kok...
Walau kadang suka rada jangar juga, ternyata gag mudah...

Dari seorang teman, diajarin satu lagu yang gag bosen-bosennya aku ulang...
Meski temen yang lain dengernya sampe eneg...

Lagu easy-listening, dengan kunci yang cukup gampang dihapal...
Meski ada bagian yang rada susah, secara jari-jari saya belom terbiasa membentuk kunci gantung...
Tapi, belakangan...
Udah bisa lah, dengan genjrengan amatiran... tapi, seenggaknya... bisa ngiringin satu lagu penuh...

Demi menyanyikan lagu ini buat Kamu...
Ujung-ujung jari tangan kiri saya sekarang agak kurang peka... terasa agak baal...
Tapi gapapa kok, masih bisa pake jari-jari tangan kanan kalo harus palpasi pasien dalam pemeriksaan...

Kamu tahu, ini lagu passssss banget dengan apa yang saya rasakan... tentang Kamu...

Coba simak baik-baik lirik lagu nya...

"Sometimes I get tired of this me first attitude
You are the one thing that keeps me smiling
That's why I'm always wishing hard for you

'Cause your light shines so bright
I don't feel no solitude
You are my first star at night
I'd be lost in space without you

Feels just so fine
When we touch the sky me and you
This is my idea of heaven
Why can't it always be so good

But it's alright, I know you're out there
Doing what you've gotta do
You are my soul satellite
I'd be lost in space without you

And I'll never lose my faith in you
How will I ever get to heaven, if I do"

(Lost in Space - Lighthouse Family)

Gag tahu kenapa...
Setiap aku ingat Kamu... sambil menyanyikan lagu ini...
Dalam sepi...
Somehow, aku gag ngerasa sendiri lagi...

Jadi...
Meski masih kudu belajar... sampe ngegenjrengnya terdenger lebih enak...
Dan lancar, tentu saja...

Mudah-mudahan Kamu ngerti, gag akan hilang yakinku... pada-Mu
Jadi, tetaplah menjadi bintang pertama di malam gelapku...
Yang selalu mengorbit-di-sekeliling-jiwa-ku...
Awasi aku...

Dari jauh atau dekat...
Aku tahu Kamu selalu ada buatku...

Jangan biarkan aku tersesat ya...
Apa dan siapalah aku... di ruang dan waktu yang tak abadi ini...
Tanpa-Mu...



TUHANKU....



PS:... mungkin suatu saat, I'll sing this song for the other one... who stays in my heart...
The one who keeps me smiling... all the way...
Someday...!!!